(1) ExPart - Irza's PoV about Ardi

3.1K 241 12
                                    

Ardian Jusuf seorang anak laki - laki yang ku kenal mulai dari hari pertama masuk ke SMA. Beruntungnya kami bisa satu kelas sampai kami ada di kelas tiga. Dari sekian banyaknya peluang kalau kelas kami bisa terpisahkan namun itu tidak terjadi selama tiga kali kami pengelompokan kelas.

Ardi ini orang yang supel, selalu ada canda disetiap obrolan yang dia keluarkan. Susah sekali bicara serius dengan seorang Ardi. Hidupnya terlalu receh. Hal itu yang selalu membuat aku merasa "klop" jika bersama dengan Ardi.

Namanya anak remaja, mulai dari kebaikan dan keburukan kami lalui bersama. Ardi coba ini aku pun ikut coba ataupun sebaliknya. Pernah kami mencoba untuk merokok, karena sama - sama hal pertama bagi kami tetapi yang ada aku justru batuk sampai mengeluarkan air mata. Culun sekali bukan? Mengingat itu membuatku tertawa.

Habis sekali aku diledek Ardi saat itu. Tetapi bagusnya saat dia tahu aku belum bisa beradaptasi dengan rokok tidak pernah sekalipun dia memaksa.

Alhasil merokok hanya sampai tahap coba - coba. Kami juga ikut bimbel di tempat yang sama, tapi lebih sering kami bolos karena bosan dan malas. Untuk yang ini aku otak dan provokatornya. Untuk bolos Ardi kadang menolak.

"Lo enak Za, lebih pinter? Nilai gue B aja udah prestasi itu," katanya saat itu.

"Yaudah sih, ujungnya juga lo nyontek gue Di. Mending ke warnet atau rental playstation ini," jawabku enteng.

Akhirnya kami pun sering bolos bimbel. Main kesana - kesini juga bersama. Pernah juga agar terlihat keren kami ikut main Band bersama dengan teman sepergaulan. Tapi lucunya kami berdua dikeluarkan karena menurut mereka kami justru membuat Band tersebut "gak keren". Bagaimana mau terlihat keren, karena Ardi yang bermain drum dengan asal dan aku yang bermain bass juga sama. Asal terlihat anak band dan menggaet banyak wanita merupakan tujuan kami saat itu. Hahaha sangat membuatku rindu masa itu.

Berbagi uang saku juga bersama. Tidak ada istilah pelit dalam pertemanan kami. Nongkrong pun bersama. Kadang double date juga bersama atau ya memang kami menghabiskan waktu berdua saja.

Yang aku ingat Ardi ini jarang sekali marah. Kalaupun kesal hanya sebatas kesal dengan hal receh lalu baik lagi. Orangnya sangat santai dan solid. Pribadinya begitu baik dan menyenangkan. Cuma satu kekurangannya, wajahnya tidak lebih tampan daripada aku. Hahaha untuk ini aku hanya bercanda. Walaupun faktanya iya.

Kehidupan itu memang tak bisa ditebak. Aku tak pernah menyangka jika aku harus kehilangan sahabat karibku secepat itu. Siang hari sebelum kejadian naas itu kami masih bertukar kabar, mengobrol via pesan singkat dan melempar candaan seperti biasanya. Tidak ada perasaan bahwa siang itu menjadi siang hari yang bisa dirasakan seorang Ardian Jusuf.

Apa kami bisa dikatakan nakal? Menurutku iya. Kami memang sering ikut kegiatan racing yang sudah menjadi tradisi underground turun - menurun yang sebenarnya aku tak tahu ini dimulai dari kapan. Yang aku tahu pasti, acara ini sering diikuti oleh anak laki-laki di sekolah kami. Kadang dari sekolah lain ada yang bergabung atau bahkan dari kakak senior yang sudah menjadi mahasiswa juga berpartisipasi.

Selama aku dan Ardi ikut - ikutan kegiatan ini tidak pernah ada kecelakaan yang parah yang kami semua pernah alami. Paling juga terjatuh, lecet biasa yang masih bisa ditolelir.

Aku dan Ardi juga pernah terjatuh saat racing tapi hanya luka kecil. Candaannya saat itu kalau kaki mulus itu hanya untuk anak perempun. Wajar kalau kaki anak laki - laki penuh bekas luka.

Nyeri sekali hatiku kalau ingat kejadian malam itu. Terserah kalau mau mengganggap aku laki - laki melankolis. Aku tak peduli.

Malam itu, aku mengajak Ardi untuk datang ke tempat kami biasa berkumpul untuk melakukan racing. Niatku saat itu hanya untuk mengajaknya menonton. Agar tidak terlalu stress memikirkan fakta kalau dalam beberapa hari kami akan ikut ujian nasional. Lagi pula besoknya libur. Aku pikir ya mengahabiskan waktu seperti biasanya saja.

Reminiscent (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang