13. Bertegur Sapa

3.6K 470 9
                                    

Jakarta, 8 April 2017.

Setelah hampir satu bulan lalu aku bertemu Irza di salah satu mall

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah hampir satu bulan lalu aku bertemu Irza di salah satu mall. Hari ini aku harus kembali mengantar Eyang ke Rumah Sakit untuk kontrol rutin. Selama hampir satu bulan ini Mas Gilang benar-benar membuktikan ajakannya dengan alasan ingin ngopi, kami jadi sering menghabiskan waktu bersama.

Ternyata sekarang status Mas Gilang single. Aku beranikan diri untuk bertanya kepadanya mengenai status nya. Karena tidak mau, jalan dengan kekasih orang. Mas Gilang bilang mereka memang sudah berhubungan lama, tetapi karena beda keyakinan sulit untuk maju.

Tidak ada yang mau mengalah. Padahal kalau mendengar cerita Yuri, mantannya ini wanita high quality, cantik, pintar, settle dan mandiri. Jangan lupakan sopan santun dan baik hatinya. Hanya beda provider saja kalau kata Yuri. Karena alasan itulah mereka jadi berpisah padahal sudah menjalin hubungan lima tahun. Sayang sekali padahal jika melihat data diatas kertas mereka sangat cocok.

Seperti sebelumnya sesampainya kami ke Rumah Sakit dan mengurus segala administrasi dan pendaftaran aku ikut masuk ke dalam ruang dokter. Alih - alih menunggu di luar aku lebih suka mengantar Eyang masuk ke dalam. Aku juga ingin mendengar pemeriksaan dokter dan tahu bagaimana perkembangan kesehatan Eyang secara langsung.

Setelah itu, kami diarahkan untuk mengantre obat. Baru dua kali melakukan ini tentu saja aku bisa hafal bagaimana alur nya sampai kami pulang nanti. Karena memang alurnya sangat efisien dan membantu para pasien.

Hari ini antrean obat cukup panjang dari biasanya. Bisa - bisa nomor antrean Eyang dipanggil satu setengah jam lagi. Lama sekali, kasihan Eyang harus menunggu dengan bosan disini. Aku pun meminta Eyang untuk pulang saja biar aku yang menunggu.

Karena jarak rumah kami dekat dengan Rumah Sakit tidak akan masalah jika ditinggal sebentar untuk antar Eyang. Karena Eyangti pesimis dengan antreannya beliau pun menyetujui. Agak repot memang aku harus mengantar Eyang pulang dahulu dan kembali lagi kesini. Tetapi, memang lebih baik seperti itu. Eyang bisa menunggu dan istirahat dirumah saja.

Ternyata perkiraanku salah, setelah antar Eyangti pulang nomor antrean Eyang pun masih belum terpanggil. Aku harus menunggu mungkin setengah jam lagi. Ada notifikasi chat masuk ke ponselku.

Gilang Zulbakri :
Ren masih di RS?

Renjana :
Iya mas, masih nunggu obat nih.

Gilang Zulbakri :
Nanti sore jadi kan? gue jemput ya?

Renjana :
Iya jadi, ok ditunggu ya.

Gilang Zulbakri :
Yang cantik ya 😜

Renjana :
Udah keleus, tiap hari haha 😋

Gilang Zulbakri :
Haha see u 😊

Sore ini kami janjian lagi untuk hangout bersama. Mas Gilang mengajak untuk menonton film malam ini. Aku yang bingung untuk menghabiskan waktu sabtu malam kemana akhirnya menyetujuinya. Pergi dengan Mas Gilang menyenangkan sama seperti pergi bersama Yuri. Aku tidak bosan jika ada disamping mereka. Karena pasti ada saja bahan obrolan dan candaan. Dua kakak beradik itu seperti Andre dan Sule untukku.

Reminiscent (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang