17. Wisata Kuliner

3.2K 357 11
                                    

Hai semuanya, aku akan buat extra part buat cerita ini ya walaupun complate nya udah lama. Aku baru dapet ide buat bikin extranya. Happy reading.

Diputer ya multimedianya, makasih ya kalian yang udah mau baca.

_________________________________________________________________________

Jakarta, 28 Mei 2017.

Beberapa hari yang lalu para sepupuku dan keluarga kecilnya menginap di rumah Eyang untuk kumpul bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa hari yang lalu para sepupuku dan keluarga kecilnya menginap di rumah Eyang untuk kumpul bersama. Terakhir kami kumpul seperti itu saat idul fitri tahun lalu. Itu juga tidak lengkap seperti ini karena aku dan keluarga yang memutuskan pulang ke Bandung saat sore hari saat semua nya belum lengkap datang. Kami banyak bernostalgia kelakuan kami saat kecil dulu. Saat membahas kelakuan Abangku hatiku sudah biasa saja saat mengingatnya sekarang. Tidak adalagi moodku yang berubah menjadi sedih jika ada yang membahasnya.

Biasanya kami yang anggotanya hanya para wanita kumpul disatu kamar dan melakukan pillow talk sambil melempar candaan. Dulu karena aku yang paling kecil aku hanya sebagai pendengar para sepupuku berbagi cerita mengenai masa remaja mereka.

Mulai dari kejadiaan lucu sampai masa cinta monyet yang mereka miliki. Dan sekarang hanya aku dan Kak Risea yang belum menikah dua sepupu perempuanku sudah memiliki sepasang anak yang lucu nan gemas. Belum ada tanda-tanda kearah sana dari Kak Riesa padahal dia sudah dilangkahi dua adiknya. Tetapi kemarin  dua adik dari Kak Riesa sudah pulang. Rumah Eyang sepi lagi seperti sebelumnya.

Aku baru saja membantu Eyang dan mbak art kami merapikan rumah dan saat memasuki kamar ponselku yang tergeletak di atas nakas berbunyi menandakan ada notifikasi chat masuk. Kebiasaan diriku selalu meletakan ponsel dikamar. Aku bukan orang yang selalu menggenggam gadget ditangannya.

Irza Risdian :
Iren, hari ini kamu sibuk nggak Ren?

Renjana :
Ada apa Za?


Irza Risdian :
Aku dapat libur hari ini. Kita hangout gimana kamu bisa nggak?

Aku tidak membalasnya. Kami tidak perlu sedekat itu. Aku pikir kami sudah punya kehidupan masing-masing yang tak perlu bersinggungan lagi.

Dan ternyata Irza memang sangat berani. Pagi tadi aku tidak merespon ajakannya dan siang ini dia menelpon sudah di depan rumah Eyang. Aku lihat jendela memang ada mobil honda brio hitam yang terpakir didepan rumah.

"Kamu ngapain sih Za? Aku kan nggak bilang aku bisa pergi hari ini," kataku menjawab kabar darinya.

"Yah, bener ini Ren? Yaudah kamu keluar dulu dong sebentar," pintanya.

Karena kesal, lebih baik aku menemuinya di depan dan memberikan alasan yang bisa kuajukan untuk menolak ajakannya. Tetapi saat aku menuju halaman, Eyangti baru saja pulang dengan mbak art kami. Mereka dari rumahku yang berbeda blok dari sini. Dan seketika aku jadi panik, Irza sedang berbicara dengan Eyang sekarang di depan gerbang rumah.

Reminiscent (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang