Jakarta, 19 Maret 2017.
Hari ini sesuai dengan wacanaku bersama Yuri, kami janjian untuk hangout ditambah Mas Gilang yang ikut serta. Kakak laki - laki Yuri ini mau menepati janjinya yang ingin bertemu denganku dan tentu saja ini semua ada campur tangan Yuri didalamnya.Aku tiba saat siang hari setelah menaiki ojek online ke Mall Kelapa Gading. Tidak ada yang berubah. Tetap hanya mall ini yang jaraknya tidak jauh dari rumah. Hmm, aku jadi teringat kalau dahulu aku dan Irza sering menghabiskan waktu bermain disini setelah pulang sekolah.
Memasuki mall aku bergegas mencari toilet. Naik ojek membuat rambutku berantakan dan berkeringat. Aku harus merapikan penampilan supaya tidak terlihat seperti sehabis perang. Apalagi ini ingin bertemu Mas Gilang yang ada dia akan mengolok penampilanku jika terlihat berantakan seperti ini.
Mencari restoran Japan tempat kami janjian untuk bertemy membuatku bingung. Setelah sebelas tahun berlalu ini kali pertama lagi aku masuk kesini. Mall ini tidak mengalami banyak perubahan namun karena sudah lama, aku lupa dimana letak - letak tenant disini. Dan mungkin saja banyak tenant yang berubah.
Nah, akhirnya ketemu. Restoran yang menyajikan sushi dengan nuansa restoran penuh pepohonan inilah yang ku cari dan benar saja disana sudah duduk Yuri dan Mas Gilang yang melambaikan tangan ke arahku.
"Kok lama sih?" tanya Yuri.
"Iya tadi gue naik ojol, terus lupa juga ini letak nya dimana sempet tanya satpam juga tadi," jelasku.
"Hai mas!" sapaku ke Mas Gilang.
"Hai Ren. Lagian nggak mau di jemput sih," kata Mas Gilang.
"Eh, kalo Iren mau di jemput juga paling gue yang jemput bukan lo," sahut Yuri.
"Lah yang bilang gue yang jemput siapa?" tanya Mas Gilang.
Belum lima menit aku duduk disini mereka sudah bertengkar.
"Yaudah pesen aja deh sekarang, udah lapar nih," kataku memutus pertengkaran mereka.
Pelayan pergi setelah mencatat pesanan kami. Obrolan receh kami pun dimulai.
"Sampai kapan Ren di Jakarta?" tanya Mas Gilang.
"Nggak tahu mas, sampai Eyang pulih ya semoga," harapku.
"Oh iya semoga lekas pulih ya, Gimana Bandung?" tanyanya.
"Biasa aja sih, nggak berubah," jawabku singkat.
"Masih sering ngopi Ren di Dago??" tanyanya lagi.
Mas Gilang masih mendominasi pembicaraan dengan dia yang selalu bertanya.
"Nggak sering kok Mas, kalo lagi kepingin aja," sahutku.
"Yaudah kalo gitu sering - sering ngopinya disini, gue temenin nanti," katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reminiscent (COMPLETE)
ChickLitApa ada yang lebih sesak dari kehilangan? Renjana Jusuf seorang novelis kisah cinta yang beberapa dari karyanya menjadi Best Seller. Karena memiliki kenangan masa lalu yang pahit untuk dilupakan, Ia tertarik menuliskan kisah dan kenangan hidupnya un...