Dan untuk Renjana, orang yang pernah dan selalu aku sayangi. Pertama aku lihat Iren yaitu saat penerimaan siswa - siswi baru di sekolah dikala itu. Ardi sempat bilang kalau akan ada tetangganya yang menjadi salah satu siswi baru di sekolah kami.
Saat Ardi menunjukan orang yang dimaksud, yang aku lihat anak perempuan dengan poni menyamping, rambut dikepang menjadi dua bagian dan berkulit putih sedang baris memasuki gerbang sekolah. Mengenai rambut yang dikepang itu memang aturan yang diberikan untuk siswi yang menjalankan masa orientasi.
Kuperhatikan dia, dan kertas karton yang terpasang di dadanya saat itu menunjukan nama Renjana Jusuf. Saat itu aku langsung bertanya - tanya, kenapa dia punya nama belakang yang sama dengan Ardi. Tetapi saat itu aku tidak terlalu menghiraukannya. Karena tingkahnya saat itu lebih menarik perhatian daripada memperdulikan namanya.
Renjana yang belakangan aku tahu nama panggilannya Iren saat itu terlihat gusar. Mungkin karena cuaca di hari itu sangat terik dan dia harus kami jemur di lapangan. Wajahnya terlihat tak ramah cenderung cemberut dan ketus. Aku yang iseng datang untuk mengerjainya apalagi yang aku tahu saat itu kalau dia tetangga Ardi. Ardi sudah memesan kepadaku untuk mengerjainya saja.
Pernah kutanyakan ke Ardi kenapa nama belakang mereka bisa sama. Ardi bilang kebetulan, bahkan dia beralasan kalau nama sama belum tentu sekeluarga. Aku yang tak ambil pusing percaya begitu saja. Ardi berbohong saat itu, kalau untuk mereka yang bisa pulang dan pergi ke sekolah bersama, ya karena alasannya satu komplek perumahan. Apalagi keluarga mereka sangat dekat. Aku yang bodoh percaya saja dengan kata - katanya. Saat main ke rumah Ardi juga aku tidak terlalu memperhatikan foto keluarganya. Ardi pernah memberitahu kalau ia punya adik perempuan dan memberi tahu fotonya denganku. Tapi foto yang diberikannya itu foto Iren kecil dengan tubuh gempal. Alhasil aku tidak sadar jika sedang dibohongi.
Tetapi namanya kebohongan akan terbongkar. Waktu pun berlalu, awalnya aku juga tidak terlalu memperhatikan Iren. Hanya sebatas tahu dan kenal saja. Saat itu Ardi mengalami cidera akibat karate yang didalaminya menyebabkan Ardi harus absen beberapa hari.
Aku ingat awal kebohongan ini terbongkar. Kulihat saat itu Iren sedang menunggu bus. Aku yang merasa kasihan menawarinya untuk pulang bersama. Niatku hanya untuk membantu karena aku ingin main ke rumah Ardi. Sekalian saja pikirku, kan mereka satu komplek perumahan.
Tetapi yang kuketahui di hari itu membuatku sedikit malu. Karena aku sudah dikerjai oleh seorang Ardian Jusuf yang selama ini mengaku kalau adiknya sendiri dengan status tetangga.
Terbongkarnya hal itu ternyata merubah keadaan. Aku yang belakangan menjadi sering ke rumah Ardi untuk menemaninya jadi lebih mengenal Iren.
Kuakui Iren punya wajah yang cantik. Walaupun tidak terlalu hahaha. Karena jika mengukur kecantikannya saat itu masih banyak gadis di sekolah kami yang lebih cantik dan memang dikenal sebagai salah satu gadis sampul sebuah majalah.
Walaupun begitu, aku senang ada di dekatnya. Iren punya kepribadian lucu yang sama seperti Abangnya, kadang galak dan manja. Ada di dekat Iren sangat menyenangkan.
Mungkin bisa dibilang saat itu aku menyukainya. Semua hal tentangnya aku sukai. Kami sering menghabiskan waktu bersama. Aku sering mengambil kesempatan untuk antar Iren dengan dalih menolong Ardi yang saat itu juga sibuk dengan gebetannya.
Dulu kami sering melakukan dating. Tetapi sepertinya Iren tidak menyadarinya. Atau aku saja yang merasa seperti itu. Bermain di Mall, makan, jajan bersama sering kami lewati. Aku merasa harus membicarakan mengenai perasaanku saat itu ke Iren, tetapi terbesit ketakutan dihatiku. Aku takut Iren menjadi menjauh karena dia hanya menganggapku teman Abangnya atau juga aku takut Ardi tidak menyukai hal itu lalu menjauhkan kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reminiscent (COMPLETE)
ChickLitApa ada yang lebih sesak dari kehilangan? Renjana Jusuf seorang novelis kisah cinta yang beberapa dari karyanya menjadi Best Seller. Karena memiliki kenangan masa lalu yang pahit untuk dilupakan, Ia tertarik menuliskan kisah dan kenangan hidupnya un...