"Kak, ya ampun. Lo itu manusia apa petasan sih? Kok sukanya memberi kejutan." Kata Jisoo.
Irene ketawa dengan kerecehan Jisoo. Bukannya mau diem-diem, tapi Irene memilih talk less do more. "Maaf, deh. Gue cuma mau bantu Suho, nggak diem aja."
"Duh, memang istri idaman Kak Irene nih. Kalo Pak Suho selingkuh, please kakak gue masih jomblo." Kata Jisoo promosiin kakaknya.
"Ini bukan cuma soal Suho, tapi juga bokap gue." Ujar Irene.
Doyoung nyelepet punggung Jisoo. "Sembarangan amat mulut lo."
Jisoo cuma menjulurkan lidah, "Biarin. Namanya juga usaha. Kakak gue ganteng lho, Kak. Mau liat nggak?"
"Kerja, woi, kerja." Nyinyir Doyoung sambil melambaikan script depan muka Jisoo.
"Dih, kita 'kan bukan partner. Lo itu freelancer, gua karyawan KBX TV. Dah sana pergi lu."
"Gua bilangin ke Kak Jinyoung tadi lo kenalan sama orang Swiss."
"Bilangin aja, biarkan dia tau rasanya gelisah."
Doyoung mencebikkan bibir. "Ya tuhan, Bu Irene kok tahan sih serumah sama dia?"
"Udah biasa, Doy." Jawab Irene kalem. "Jadi kapan kira-kira penyiarannya?"
"secepatnya, kak." Jawab Jisoo. "Tenang aja, gue bakal ancem editornya supaya lo sama Yura keliatan baik di mata publik."
Irene senyum. "You surely know how to work, Jisoo."
"Oh, pasti. Ada pekerjaan apalagi? asal rating program saya melambung, saya siap."
"Mengerikan juga dua perempuan ini." Komentar Doyoung.
🏠🏠🏠
"Seriously? Bulan depan sidang? Keren! Gua denger Lalisa malah belom apa-apa. That super chill girl...."
Jaehyun ketawa dengerin Rose ngediss Lisa. "Gua nggak bisa nunda lebih lama lagi. Adek gua juga butuh biaya kuliah."
Rose mengangguk, bingung mau bereaksi apa.
Jaman sekolah dulu, Jaehyun terkenal dengan predikat tajir mampus, pinter dan ganteng. Almost perfect pokoknya alias tidak terjangkau makanya Rose lebih nyaman jadi secret admirer.
Tapi seakan dunia nggak mau melepas pernyataan 'nggak ada manusia yang sempurna', sekarang Jaehyun dihadapi kesulitan.
"Adek lo semester berapa?"
"Dua tahun dibawah kita. Mau kenalan?"
Rose ketawa aja, nggak mau jawab. Takut salah.
Oh, Jaehyun lagi main ke rumah nungguin Lisa yang lagi beli jajanan sama Bambam (dengan duit Bambam tentunya, karena Lisa masih jengkel).
Yeri keluar kamar sambil garuk kepala, "Lapeeeeernyaaaa.....Eh, Kak Jae. Lagi ngapel nih?"
Rose melototin Yeri.
"Hahaha. Iya nih, Yer, kasian Rose sendirian mulu di kamar." Jawab Jaehyun.
"Sok tau." Cicit Rose.
Jaehyun noleh ke Rose dengan pandangan lurus, "Hayo. Emang pernah bawa siapa ke kamar?"
"Nggg....Banyak." Jawabnya lalu ngabsen nama-nama penghuni blackvelvet dengan jari-jarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Velvet House
FanfictionWhen nine girls live together in the same place called Blackvelvet House