"Padahal lo bisa aja jadi announcer di kantor abang lo, Jis. Kenapa dah?" Heran Seulgi dengan adik tingkatnya di kampus itu.
Jisoo menyeringai, "Gua mau jadi diri gue sendiri."
"Lah emang lo sekarang sailormoon?"
"Hah! Kocak lu!" Sahut jisoo.
"Ya gue 'kan ngerasain dulu susahnya nyari kerja." Cibir Seulgi, mengingat betapa frustasinya mencari kerja padahal dia lulus tepat waktu.
"Gue enggak mau jadi bayang-bayang kakak gue yang sukses, cukup Kak Jin yang proud punya adek kayak gue."
"Bener sih, sedangkan gue masih berpikir gimana caranya bisa dibanggain sama adek gue."
Jisoo berdecak, paling benci kalo Seulgi mulai begini. "lo nggak harus jadi besar buat jadi panutan seseorang. Apalagi adek lo sendiri."
🏠🏠🏠
"Haduh, capek banget. Gue pengen nikah aja rasanya, nggak mau kerja." Keluh Joy.
Yeri mendesis depan laptopnya. "Gih sana nikah. Lo pikir nikah isinya honeymoon doang. Butuh perekonomian yang mateng."
Joy mengerucutkan bibirnya. "Maksud gue, gue maunya jadi ibu rumah tangga aja. Jadi istri yang baik dan sexy."
"Betul tuh kata si bungsu. Cari suami yang bener." Samber Jisoo, sambil nyeruput seduhan teh hijau.
"Iya, nanti cari yang bisa menghidupi gue dengan kemewahan." Ujar Joy.
Brak!
Pintu depan kebuka kenceng, Joy sampe teriak. Maklum, dia mah apa-apa kaget.
Jennie masuk dengan tampang kusut dan serem, nggak ada yang berani nyapa. Yeri pun enggak, soalnya dia lagi serius ngerjain tugas.
"Kenapa?" Tanya Joy tanpa suara ke Jisoo.
Jisoo cuma ngangkat bahu.
Nggak lama, pintu kamar Irene kebuka. "Jennie ya?" Tebaknya.
"Iya, di kamar tuh." Jawab Yeri.
Irene pun ngetuk pintu kamar Jennie sambil manggil-manggil. Jennie juga nggak lama buka pintu dan membiarkan Irene masuk kamarnya.
"Kak Seulgi belum balik ya?" tanya Joy.
"Belom." Jawab Jisoo. "Kenapa?"
"Nggak, pengen ngeledekin aja."
"Iseng banget emang!" Seru Yeri.
Jisoo ketawa, karena dia pun demen ngeledekin Seulgi. Tiba-tiba ponselnya bunyi, Doyoung nelpon.
Sebetulnya kalau orang kantor lain yang telpon di luar jam kerja, jarang Jisoo angkat, kecuali Doyoung sama Bona.
"Kenapa lagi? Besok ketemu, gak usah kangen." Kata Jisoo, lalu menjauhkan ponsel dari telinga soalnya Doyoung langsung cursing.
"The Chain minta hardcopy script buat besok, sekalian meeting kecil."
"Suruh managernya ambil aja besok di kantor."
"Besok mereka flight pagi ke Bali. Lo nggak tau mereka nggak punya manager?!"
"Ya mana gua tau!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Velvet House
FanficWhen nine girls live together in the same place called Blackvelvet House