Habis makan, Seungyoun nganterin Wooseok sama Yeri ke rumah bercat abu-abu itu.
Seungyoun bingung, namanya blackvelvet house. Kenapa catnya warna abu-abu?
Terserah yang punya.
Sultan mah bebas.
"Jangan lupa jemput gue lagi!" Perintah Wooseok.
Seungyoun ketawa, kadang temen suka kurang ajar. Yang minta tolong siapa, yang galak siapa.
"Iya sayang, nanti aku jemput kamu lagi yah?" Seungyoun ngelus rambut Wooseok.
Wooseok cuma balik badan dan narik Yeri pergi. Males ngeladenin Seungyoun.
"Kamarnya rapi banget ya!" Sarkas Wooseok begitu masuk kamar Yeri.
Yeri cuma nyengir, kesibukan kuliah bikin tambah males beres-beres. Kertas sama buku dimana-mana. Belom lagi baju kotor.
"Biasanya rapi kok."
Wooseok cuma geleng-geleng gak percaya. "Papa sama mama sering kesini?"
"Nggak juga." Jawab Yeri. "Eh, kak Wooseok libur berapa lama?"
Mata wooseok memicing, tau kalo Yeri mengalihkan pembicaraan. "kamu berantem lagi sama papa?"
"Kapan sih kak, aku cari masalah sama papa? Aku usaha terus jadi what he wants, not what i want."
Wooseok duduk di sebelah Yeri, ngerangkul adiknya. "Papa emang disiplin dan keras dari dulu. Tau sendiri 'kan. Pokoknya jangan ambil hati omongan Papa."
"Iya."
"Kakak denger dua bulan lalu kamu gejala tipes, bener?" Tanya Wooseok.
Yeri menelan ludah. Pasti Jennie atau Joy yang cepu.
"Nanti kakak yang ngomong sama papa, mama. Kamu yakin nggak mau tinggal di rumah aja?"
Yeri menggeleng cepat.
Wooseok mengelus rambut Yeri, "Jangan terlalu keras sama diri kamu sendiri. Kakak nggak ada disini lho."
"Kakak juga baek-baek di Jepang. Kalo nemu cewek kenalin dulu ke aku." Kata Yeri.
Woosek tersenyum, "kakak laki-laki, bisa jaga diri. Kamu?"
"Aku juga bisa, kak!"
Wooseok berdiri lalu mulai membereskan kertas-kertas di bawah kasur. "Kakak nggak lama disini. Dua hari lagi balik."
"Kok cepet banget???"
"....dan bakalan lama pulang lagi." Katanya. "Kalo ada apa-apa, kakak titip kamu ke Seungyoun."
"Disini aku ada kakak-kakak juga kok. Mereka jagain aku."
"Iya, tau." Kata Wooseok.
"Kemaren kakak diinterogasi sama dua temenmu."
"Kak Joy sama Kak Jennie?"
Wooseok mengangguk.
***
"Udah nggak usah dipaksa." Kata Jaehyun. "Lagi PMS kali."
Lisa memukul lengan Jaehyun kesal.
Mau se-perfect apapun seorang Jaehyun kelihatannya, tetep aja nyebelin kalo udah jadi temen.
"Tumben aja nggak mau ikut. Dia kan party bee." Suara Yugyeom terdengar dari ponsel Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Velvet House
FanfictionWhen nine girls live together in the same place called Blackvelvet House