Tok tok tok!
"Kak Joy, ini Rose."
Joy cepat-cepat menghapus air matanya sebelum membuka pintu kamar.
"Sepi banget masa. Kak Joy mau nemenin gue di kamar nggak? Please. Takut tadi nggak sengaja liat cuplikan film horror."
Melihat wajah Rose yang mohon-mohon, Joy pun nggak tega dan menganggukan kepalanya walaupun rasa-rasanya dia masih pengen sendiri. Entah sejak kapan Joy punya soft spot sendiri buat Rose.
"Kak, gue punya cokelat di atas meja. You could have it." Kata Rose waktu mereka udah di dalam kamarnya.
"kayaknya enak..." Joy terkekeh melihat berbagai jenis cokelat mini yang disimpan Rose di sebuah toples.
"Banget." ujar rose ceria. "......It always helps me through the worst things. believe me!"
Saat itu Joy sadar, Rose bukan butuh dia untuk nemenin. Tapi rose memaksanya keluar dari kesendiriannya.
"Makasih ya."
Rose menoleh, mendengar suara bergetar Joy.
"Jangan nangis, please, gue nanti ikutan..."
Joy terkekeh di sela tangisannya, melihat mata Rose udah berkaca-kaca. "Lo kenapa nangis coba?"
"I don't know, i may just miss my mom."
"gue juga. Kapan ketemu terakhir?"
Malam itu mereka habiskan nangis berdua sambil bercerita soal keluarga. Joy bisa relate ke Rose, begitu juga sebaliknya.
🏠🏠🏠
Tepat seperti dugaan Jennie, Lisa adalah orang terakhir yang sampai di rumah malam itu.
Sekitar jam satu, mobil juke hitam milik yugyeom mengantar cewek tinggi itu dan dibukain pintu oleh Jisoo sambil berkacak pinggang.
Entah mereka kemana aja, alasannya kejebak macet dan Jisoo nge-iya-in aja, nggak ambil pusing.
Ada Yeri juga sih belum tidur, tapi Yeri nggak perlu repot turun tangga karena tau Jisoo pasti masih bangun.
Jam setengah enam pagi, Joy udah nenteng kaos kaki dan sepatu olahraganya. "jogging yuk, Jen?"
"Nggak deh, gue ada yang mau dikerjain dulu." Balas Jennie yang kebetulan lewat abis bikin teh hijau hangat dari dapur.
Walaupun nggak rajin bersih-bersih kayak Irene, Joy lebih rajin olahraga dan bangun pagi buat jogging.
Tapi semenjak kerja udah jarang lari pagi, kecuali weekend.
"Sama siapa lo?" Tanya Jennie.
"Janjian sama Sana gue." Jawab Joy.
Jennie mengangguk-angguk sebelum menyeruput tehnya.
"Joy. Lo mau lari pagi?" Jisoo keluar kamar sambil mengikat rambutnya.
"Kenapa, kak? Mau ikut?"
Jisoo menggeleng. "Mau titip bubur."
"Gue juga dong, kak!" Teriak Rose dari atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Velvet House
FanfictionWhen nine girls live together in the same place called Blackvelvet House