Speaking of the truth, Wendy itu nggak pernah bener-bener kepikiran putus selama pacaran sama Chanyeol.
Namanya sebuah hubungan pasti selalu ada ombaknya, tapi so far masalah mereka cuma eksternal.
Bukan kayak sekarang. Wendy kecewa sama Chanyeol, lebih daripada waktu Chanyeol ngilang dulu.
"Wendy."
"Kalo kamu mau kita pisah, i won't say a thing." Kata Wendy.
Chanyeol antara kaget dan nggak. Sebetulnya, Chanyeol takut nggak bisa bahagiain Wendy dengan keadaannya.
Tapi, takut kehilangan juga besar. Kayak kata Joy, mau cari dimana perempuan berhati malaikat kayak Wendy?
Entahlah, makin banyak kepanikan muncul di otak Chanyeol semenjak kejadian drug party itu.
"Aku sayang sama kamu."
"Yeol, you know, let's just...." Wendy menghela nafas. "Bicara sejujur-jujurnya, aku gak pernah sekecewa ini sama kamu. But these days..."
Disitu Chanyeol nggak berani bantah apapun, tapi narik Wendy ke pelukannya. "I need to forgive myself."
Wendy juga bales pelukan Chanyeol, erat banget. Wendy nggak pernah menyesal sama sekali karena kenal sama Chanyeol.
Cowok yang ngisi hari-harinya Wendy selama beberapa tahun belakangan, walaupun jarak jauh karena Chanyeol sibuk.
"Please remember. Kamu nggak hancur, kamu lagi dibentuk buat jadi kuat."
🏠🏠🏠
Di belakang Joy nangis dan refleks ditarik masuk ke kamar sama Seungyoun.
Walaupun kadang wild, Joy itu super mellow. Itu yang Seungyoun bisa pahamin selama kenal Joy.
Coba hitung, sudah berapa kali Joy nangis depan Seungyoun.
Kadang Seungyoun heran, apakah dia mengandung bawang?
By the way, baru pertama kali ini mereka pelukan. Seungyoun nggak nolak, tapi rada kaget juga waktu Joy nyembunyiin isakannya di dada Seungyoun.
Untung Hangyul nggak liat, bisa-bisa dia mengajukan resign melihat adegan pelukan massal di rumah.
Seungyoun nepuk-nepuk punggung Joy. "Cup cup, mereka udah dewasa. Gak usah khawatir."
"Tapi mereka itu saling sayang, kenapa harus......"
"Denger ya, Joy. Hubungan itu bukan soal bertahan berapa lama, tapi soal kejelasan dan ke arah mana tujuan mereka." Kata Seungyoun.
"Susah ngomong sama player." Gumam Joy.
Seungyoun narik badan dari pelukan Joy dan mengernyitkan dahi. "Apa?"
"Nggak."
"Gua nggak budeg ya, Joy."
Cewek itu mengulum bibir. "Gua udah denger dari Hangyul. Ternyata lo bukan gay. Selama ini lo maenin gua ya?"
Seungyoun terkekeh. "Maenin apaan? Bagian mana?"
"Abisnya lo lempeng aja gua apa-apain dan nggak bantah apapun waktu gua bilang homo." Kata Joy. "Kan gua malu jadinya, Pak Bos."
"Oh, bisa malu juga cewek yang nindihin gua." Kata Seungyoun.
"Maap deh."
"Laen kali kalo mau maen tindih-tindihan yang bener sekalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Velvet House
FanfictionWhen nine girls live together in the same place called Blackvelvet House