26. Part of Me

5.3K 728 105
                                    

Yang belum baca Chapter 25, baca dulu ya!

Jangan lupa comment ❤

🏠🏠🏠

"Congratulations, Jennie." Ucap Johnny sambil megang cake blackforest di tangannya.

Jennie kayak....

He?????

Dia ngapain?

Lalu dateng Jisoo yang teriak sambil lempar confetti bareng anak-anak blackvelvet yang laen.

Rose sama Irene keliatan bawa kado entah apa yang lumayan gede.

"Kak, sorry gua lagi miskin. Nggak mampu beliin lo barang mahal." Kata Yeri blak-blakan.

"Gapapa, hehe. Makasih ya tadi Yeri sama Lisa udah dateng." Balas Jennie lalu nyubit pipi Yeri.

"Pokoknya nanti gua sidang, harus pada dateng ya." Kata Lisa.

"BAB I dulu kerjain! Mentok judul mulu." Sambar Seulgi.

Lisa mencebikkan bibir. "Tajem sampe nembus paru-paru gue, kak."

"ganti tuh pake paru sapi." Komentar Yeri.

Jennie ketawa, lalu ngeliat Irene yang bawa-bawa pisau.

Entah sejak kapan si Johnnya kenal sama Irene, tapi mereka lagi ngobrol sambil Johnny bantu Irene taro-taro piring buat kue.

Emang parah nih cewek-cewek, malah tamu disuruh-suruh. -_-

What's with this guy? Pikir Jennie.

Semua orang tau Irene itu jaga jarak dan terkesan jutek banget ke cowok, bisa-bisanya ketawa sama Johnny yang menurut Jennie stranger.

"Dia tadi nemenin gua beli cake." Kata Jisoo, seolah-olah jawab kebingungan Jennie.

"Oooh...."

Johnny nyamperin dua cewek itu setelah selesai bantuin Irene, lalu ngulurin tangan ke Jennie.

"Hei, Jen. Selamat ya. Bentar lagi jadi sarjana hukum nih."

"Hehe, iya. Thanks, John. Direpotin sama Kak Jisoo."

Johnny ngangguk.

"Gapapa, Jen. Dia udah biasa kok dimanfaatin sama cewek." Kata Jisoo.

Jennie facepalm, Johnny malah ketawa. "Lo kali yang sering manfaatin cowok."

"Gua tersinggung nih?"

"Haha. Tersinggung berarti merasa."

Perjalanan beli cake tadi disempetin juga buat Jisoo interogasi dan ternyata bener Jonghyun suka sama dia.

Jisoo lega Johnny bisa netral dan nggak maksa dia buat sama sahabatnya, justru ngasih dia solusi biar mereka tetep temenan dan nggak awkward nantinya.

Oke, sekarang Jisoo baru bisa percaya kalau Johnny psychiatrist.

"By the way, Jen. Kalo nggak ada pendamping wisuda, sama Johnny aja. Dia 'kan cowok panggilan."

"Hahaha, parah lo. Tapi, you can count on me, Jennie. Call me anytime." Kata Johnny.

"Iya, Jen. Nggak malu-maluin lah buat digandeng. Tapi lo mesti pake high heels ya berdiri sebelah tiang listrik."

Johnny lalu berdiri disamping Jennie. "It is called cute height difference."

"Halah." Dengus Jisoo lalu narik Jennie supaya nggak termakan gombalan receh Johnny.



Black Velvet HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang