Mohon maaf lahir dan batin ya, kalian semuaAku cuti lebaran dulu jadi telat deh update-nya (wkwkwk alesan)
Anyway, Enjoy Reading!
Jangan lupa comment 🙌🙌🙌
🏠🏠🏠
Pletak!
"Apaan sih, dek?!" Pekik Chanyeol.
Baru juga dua-tiga langkah mau masuk ruangan Seungyoun, kepalanya udah ditabok sama Joy.
"Berantem ya sama Kak Wendy? Bisa-bisanya lo!" Omel Joy sambil berkacak pinggang.
Seungyoun disitu geleng-geleng kepala sekaligus amazed, soalnya Joy preman banget. Tangan dilipet depan dada, kaki dilebarin sebelah.
Untung cakep lu, Joy.
"Udah dong, lo jangan ikut campur urusan kita. Wendy jadi risih..."
"Gua yang risih liat kelakuan lo!"
"Joy, nanti lagi lo ngomelnya. Gua ada yang mau diomongin sama Kak Chanyeol." Seungyoun menginterupsi. Nada ngomongnya serius banget, padahal masih pake celana pendek.
Kantor ini memang mengutamakan kenyamanan kalo kata Hangyul.
"Tuh, dengerin. Udah sana lo bantuin Hangyul concept-editing. Gunain ilmu lo dikit." Chanyeol ngusir Joy pake tangannya.
"Gua lulusan Teknik Industri, bukan Desain Grafis."
"Hangyul juga anak Ekonomi tapi bisa. Sana belajar." Suruh Seungyoun.
Joy pun nurut, tapi sambil ngomel-ngomel. Hangyul di ruangan 'kan jadi sawan.
Satu tim editing tuh cuma ada tiga orang, Hangyul, Vernon, sama Woong. Vernon jarang dateng karena lagi sibuk skripsi. Woong juga, karena ada kerjaan lain.
"Gyul. Lo punya cewek nggak?"
"Kok random bener? Maap nih, gua nggak suka daun tua. Kecuali kayak Kak Wendy."
"Hih, gua juga nggak mau daun muda tapi alay kayak lu, Gyul."
"Yaudah, iye, kok jadi menghina gua gini dah."
"Maap-maap." Kekeh Joy. "Gua heran, kok si Seungyoun akhir-akhir ini rada sok strict gitu ya ke gua?"
"Kenapa? Kangen dimanjain?" Tanya Hangyul sambil naek-turunin alis.
"Idih."
"Namanya juga boss, Kak. Suka-suka dia lah." Kata Hangyul. "Mending elu, lah gua? Mana pernah dimanjain."
"Mohon maap, gua juga geli bayangin lo manja-manjaan sama Seungyoun." Lalu Joy tiba-tiba nutup mulut. "Bentar, jadi lo juga...."
"Apa?"
"Gapapa sih, Gyul. Gua anaknya open minded kok. Serius." Joy menepuk punggung tangan Hangyul.
"Apaan sih lu, kak."
"Jadi lo bottom apa top?"
"ASTAGAH!" Pekik Hangyul sok dramatis. "Gua masih suci."
"Nah kan, si alay." Joy muter mata. "Maksud gue, dalam hubungan lo sama pacar lo."
"Apaan! Jangan ngadi-ngadi...."
Joy memperhatikan Hangyul yang kayaknya beneran clueless. "Tapi lo tau kan kalo Seungyoun itu......gay?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Velvet House
FanfictionWhen nine girls live together in the same place called Blackvelvet House