20]🍰

968 103 104
                                    


🎂🍰HBD Bae Irene🍰🎂

" siapa yang peduli jika aku berkorban banyak dan mendapatkan perhatian dari Dunia, jika Kamu masih tak bisa aku tarik kembali " -Bae Irene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" siapa yang peduli jika aku berkorban banyak dan mendapatkan perhatian dari Dunia, jika Kamu masih tak bisa aku tarik kembali "
-Bae Irene

Suara notifikasi terdengar sesekali tanpa memperdulikan waktu, 'waktu adalah uang' mungkin itu isi pikiran seseorang yang mengirimnya, laporan penting harus terkirim untuk bosnya tepat waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara notifikasi terdengar sesekali tanpa memperdulikan waktu, 'waktu adalah uang' mungkin itu isi pikiran seseorang yang mengirimnya, laporan penting harus terkirim untuk bosnya tepat waktu.

Irene melihat sekilas ke arah jam dinding di kamarnya dan meraih Hp yang ada di meja nakas, pukul tiga dini hari. Email yang sekertarisnya kirim ia periksa sekilas sebelum menaruh kembali Hp-nya. Membalikkan tubuhnya, ia terdiam, harapan jika rentangan tangannya di sisi kiri tubuhnya mendapatkan sambutan hanya sebuah hayalan. Nyatanya ranjang besar di sisi kiri ini sudah ditinggal pemiliknya selama beberapa hari. Usapan di atas seprai putih itu membuat Irene tersenyum gentir.

Irene mengumpati dirinya sendiri saat untuk sekian kalinya air mata kembali keluar mengenai bantal tidurnya, terjadi hampir setiap malam. Saat kebiasaan bangun tengah malam dengan mencari kehangatan di sebelahnya, Suho akan memeluknya, dan sekarang pria itu tidak di sini.

Memaksa agar tidur kembali tidak akan berguna, Irene memilih mandi dengan air dingin. Tangis dan peryataan isi hati ia keluarkan, biarkan tembok dan malam yang tahu.

Sejak hari itu, dimana Bae Irene menampar Jisoo di depan Suho dengan sumpah serapah sekaligus. Hari itu Reaksi Suho membuat Irene lupa pijakan, segalanya terjadi untuk pertama kalinya dalam hubungan mereka.

" akkhhh....!!! " Irene berteriak di tengah tangisnya, cermin kamar mandi retak karena terkena lemparan botol sampo kaca dan berbagai barang tergeletak asal.

Sudah empat hari, Irene mengusap pipi kirinya, sudah empat hari tapi sialnya sakit itu masih sangat terasa. Bagaimana tangan kekar Suho yang biasa memberikan usapan lembut berganti dengan menampar Irene dengan kencang. Kekerasan fisik yang membekas hingga ke hulu hatinya. Lalu Bagaimana Suho membawa Jisoo menghilang dari jangkauan penglihatanya tanpa menoleh kerahanya lagi.

PERJURY || 🅂🅄🄷🄾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang