32] 💑

1.1K 93 107
                                    

" hari-hariku tidak berarti karena dipenuhi dengan keyataan bahwa kau tidak bersamaku lagi "- Irene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" hari-hariku tidak berarti karena dipenuhi dengan keyataan bahwa kau tidak bersamaku lagi "
- Irene

Ruangan dengan nuansa klasik, melodi bersenandung merdu menjadi iringan pembicaraan berat di sebuah ruangan besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruangan dengan nuansa klasik, melodi bersenandung merdu menjadi iringan pembicaraan berat di sebuah ruangan besar. Gelas berisi minuman mahal menjadi hal yang wajar, berbagai ras berkumpul dalam satu tempat tak henti membahas Dunia dengan segala perkembangannya, dan jangan lupakan berbagai model pakaian yang mereka kenakan terlebih untuk para kaum hawa yang tak ayal layaknya acara fashion week sebuah negara.

" kenalkan putra kebanggaanku Kim Jun Myeon " laki-laki di sebelah pria paruh baya itu tersenyum dengan membungkukkan sedikit tubuhnya sebagai formalitas di negara asalnya. Respon dari Tuan Bae semakin membuat Irene yakin akan tujuan dipertemukannya dengan laki-laki tersebut.

Tuan Bae membalas perkenalan Suho dengan pelukan erat ditambah gurauan aneh 'hai calon menantu', sedangkan perempuan di sebelahnya hanya terpaku pada Pria yang sama. Terlepas dari pelukan tuan Kim, Suho meyapa perempuan itu dengan senyuman yang sama.

" Kim Jun Myeon, tapi biasa dipanggil Suho "

" Bae Irene " Irene mengajukan tanganya sebagai perkenalan di sambut oleh pria yang mengaku bernama Suho itu dengan senyuman lagi " sebagai calon istri yang baik aku akan memanggilmu Suho " sambung Irene dengan begitu tenangnya.

" calon istri? "

" menurutmu apa maksud dibalik perkenalan ini? " tanya Irene kembali " aku menerimanya Appa " jawaban yang entah kapan pertanyaan dilontarkan membuat senyuman para Ayah semakin merekah, entah apa kesepakatan yang dilakukan oleh para pemimpin perusahaan tersebut yang jelas bagi Irene laki-laki pilihan Ayahnya ini sangat ia impikan.

" sulit untuk menipumu,tapi baguslah jika kau menerimanya. Appa sudah yakin jika karisma Jun Myeon tidak bisa diabaikan atau bahkan di tolak " Tuan Bae kembali memberi pujian layaknya seniman memberi pujian pada lukisan abstrak yang diketahui artinya.

" kalian... " Tuan Kim menjeda, yang dipertemukan adalah putranya namun dia terlihat jauh lebih gugup dengan situasi sekarang " kalian bisa menghabiskan waktu bersama, kami akan pergi " bahkan sebelum perkataanya selesai ia sudah menarik calon besannya menjauh dan keduanya saling berbisik dengan tawa, semua itu tidak lepas dari perhatian keduanya.

PERJURY || 🅂🅄🄷🄾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang