29] 🌫

858 100 109
                                    

" ini tragediku, aku tidak membutuhkan seseorang untuk menghilangkanya dari pikiranku "- Bae Irene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" ini tragediku, aku tidak membutuhkan seseorang untuk menghilangkanya dari pikiranku "
- Bae Irene

" ini tragediku, aku tidak membutuhkan seseorang untuk menghilangkanya dari pikiranku "- Bae Irene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua tahun kemudian..

" jangan berlari Jun! " Irene memekik melihat putranya berlari menuju pintu utama hanya karena mendengar deruman mobil.

" PAPA!! "

Suho hadir dengan wajah kusut seketika berubah menjadi berbinar, melebarkan langkahnya untuk meyusul langkah kecil putra kesayangan. " pengeranku sayang... " memopong tubuh kecil Jun pada gendongannya dengan kecupan kilat di pipi gembul putranya

" Papa mari ke taman besok " ujar Jun cepat tak sabar mengungkapkan keinginannya pada sang Ayah. Sebelumnya dia sudah meminta pada Mama tapi harus mendapatkan izin Papanya juga.

" bukankah pernah minggu lalu? "

" LAGI! " potong Jun tidak sabaran, memporutkan bibirnya kesal. " permen kapas yang kemarin, Jun mau itu dan ajari Jun naik sepeda Pa! "

Suho memutar otak, mencari alasan lain untuk anaknya yang tidak pernah terbiasa dengan sebuah penolakan " bagaimana jika memancing? " Suho tersenyum melihat mata Jun yang berbinar petanda setuju " tapi minggu depan. Hari minggu besok Papa ada urusan "

Kecupan di hadiahi di pipi kiri Suho " ne "

Karena itu Irene memenuhi permintaan Jun pergi ke taman berdua tanpa Suho. Bermain bersama dengan menuruti segala permintaan anaknya. Sebelumnya semua berjalan lancar namun terhenti saat Irene melihat sesuatu dan secara sepihak menarik Jun untuk pulang sekalipun anaknya memberontak.

" Mama...Candy... Candy... Candy... Jun mau candy, permen kapas dan kita bahkan belum naik sepeda bersama. Tapi permen yang lebih utama, Jun mau candy "

" makanan manis tidak baik untuk kesehatan gigimu " ujarnya datar sambil tetap memperhatikan jalanan di depan.

" sekali ini saja... Please momy... " pintanya ulang meraih tangan Ibunya dengan kelembutan tangan mungilnya.

" TIDAK JUN!! "

Jun tersentak dari posisi duduknya, bentakan sang Mama sungguh tak pernah di bayangkan. Pada akhirnya Jun meluapkan tangis tersendu dan meminta maaf karena membuat Mamanya marah besar. " Mianhe, hisk... "

PERJURY || 🅂🅄🄷🄾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang