13] 🏘

760 57 22
                                    

"Dibalik awan abu-abu ada cahaya yang gemilang dan di balik kegelapan ada sinar yang memberikan kehangatan " Been Thought (exo)

"Dibalik awan abu-abu ada cahaya yang gemilang dan di balik kegelapan ada sinar yang memberikan kehangatan " Been Thought (exo)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••
••••
•••

Gorden dengan warna putih tipis yang terpasang di jendela kamar tidak cukup untuk menghalau sinar matahari yang sudah terbit dan menyinari bumi bermenit-menit lalu, namun pasangan suami istri seakan enggan untuk melepaskan pelukan mereka. Sisa tiga hari lagi, dan mereka akan kembali ke Korea seperti yang sudah direncanakan.

Gerimis di luar sana menjadi pendorong untuk digunakan sebagai alasan untuk tidak meninggalkan ranjang, Suho mengeratkan pelukannya pada tubuh istrinya dengan tetap memejamkan mata. Walaupun cahaya bersinar di sertai dengan gerimis hujan di luar.

Si wanita berusaha lepas, jika perlukan untuk beberapa saat mungkin bisa ia terima. Namun, untuk selanjutnya tentu saja tidak.

" aku akan membuat sarapan, bisa kau lepaskan " kata Irene pelan, melihat wajah suaminya dengan sayu. Ketampanan yang tak pernah luntur.

" Dayi ada " timbal Suho dengan mata masih terpejam

" kau lupa, dia libur "

Dengan terpaksa Suho melepaskan pelukannya, melihat Irene yang bangkit dari ranjang dan masuk ke kamar mandi dengan teliti. Beberapa menit berlalu Suho masih berbaring di ranjang dengan malas.

" mandilah! " Irene keluar dari kamar mandi dengan dress berwarna jingga hingga lututnya. Menyadari Suho tidak bergeming dari tempatnya Irene membalik tubuhnya untuk melihat Suho secara langsung.

" aku ada sedikit pekerjaan " timbal Suho. Terfokus pada iPad yang beberapa menit lalu menerima email dari sekretarisnya.

" aku dan Jisoo akan ke minimarket untuk membeli bahan pokok untuk makanan siang nanti. Apa kau punya waktu untuk mengantar kami? "

" hanya tinggal beberapa hari lagi. Apa perlu membeli bahan makanan? "

" sisa tiga hari. Apa kau berencana untuk puasa tiga hari kedepan? Lakukanlah jika bisa menahan lapar selama tiga hari " Irene menyambar tasnya, melangkah menuju pintu " kami bisa memakai taxi " sambungnya.

Aroma roti bakar memenuhi ruang makan, hanya roti bakar saja sudah membuat pemilik rumah tidak sabar untuk sarapan. Irene tersenyum saat mendapatkan Jisoo sedang menata meja makan, ia juga ikut membantu.

"tidak ada bahan makanan lain, jadi aku pikir sarapan dengan roti gandum tidak terlalu buruk"

Suho datang dengan style kantornya, sebuah pertemuan akan ia lakukan jam sepuluh nanti di berbagai tempat. Tanggung jawabnya sebagai pemimpin perusahaan besar tidak pergi begitu saja dari jadwal liburan yang ia miliki. Sarapan dengan kesunyian. Sebelum suara deringan dari telpon genggam yang berada di sisi piring Suho membelah kesunyian. Suho dengan wajah serius mulai berbicara dengan sesekali memasukkan potongan roti ke dalam mulut dan berakhir dengan air putih yang ia tenggak.

PERJURY || 🅂🅄🄷🄾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang