Cinta selalu indah. Salah memilih kekasih dan salah cara mencintai adalah perusak keindahan cinta. Maka, jangan salahkan cinta. Cinta hanya memperlakukanmu seindah pekertimu.🌹
Author POV
Matahari sudah hampir tenggelam, namun suasana di Kanigoro Blitar masih saja sejuk, apalagi udaranya masih asri. Keyla sudah siap dengan perlengkapan mondoknya. Ia menggusur koper yang kemaren di bawanya.
"Key! Ayo" teriak Fahri dari dalam mobil.
"Mbak, key berangkat dulu ya." lalu ia mencium tangan kakak iparnya.
"Eh Zahwa! Cium bibi, dong" Keyla menyodorkan pipinya, dengan cepat Zahwa mengecup pipi Keyla. "Anak pintar" lalu ia mencubit pipi keponakannya dan langsung berlari sambil tertawa kemenangan.
"Ummi, sakit!" Rengek zahwa sambil terus mengusap pipinya.
Sarah tersenyum "Nanti sakitnya ilang kok, nak"
"Yuk jalan" Keyla sudah berada dalam mobil Fahri, karna ia tak membawa mobil pribadinya kepesantren dikira mau piknik apa.
Fahri menjalankan mobilnya dengan kecepatan rendah. "Siap-siap key, puluhan pasang mata akan memperhatikanmu"
"Memangnya kenapa? Apa ada yang aneh dengan penampilan key?"
"Bukan! Cuman kamu itu bawa koper kepesantren. Biasanya para santri itu hanya menggendong tas ransel saja"
"Ouh, biarinlah"
"Nanti kamu dianggap anak Jakarta gimana? Atau bisa saja kamu dianggap mau kehotel tapi salah tempat."
"Ish, mas ini ngoceh terus, berisik tau gak! Key lagi konsentrasi nih memperhatikan jalan, biar nanti bisa kabur kalo disuruh setor hafalan"
Fahri melirik adiknya "Awas aja kalo itu sampe terjadi"
"Becanda, mas!"
Setibanya di pesantren Keyla langsung membuntuti Fahri sambil menggusur kopernya. Dan benar saja apa yang dikatakan oleh Fahri banyak pasang mata yang memperhatikannya. Keyla sendiri merasa risih dengan tatapan itu, namun ia mencoba untuk biasa saja Karna ini juga kemauannya.
Keyla terus menundukkan pandangannya, ia tak sanggup melihat tatapan para santri yang lain. Sungguh ini adalah pengalaman pertamanya, seumur-umur ia tak pernah menginjakkan kakinya di pesantren lain kecuali pesantren Ar-rahman.
Dan ini adalah pesantren kedua yang ia tempati. "Mas! Key kok kebelet ya"
"Yasudah sana ke toilet"
"Ish, key Kan gak tau jalannya"
"Ikutin mas"
"Dari tadi juga ngikutin" gerutunya.
Bukannya membawa Keyla ke toilet justru Fahri mengajaknya ke ndalem. Keyla sendiri merasa aneh, namun ia tak komentar apapun. "Assalamualaikum" salam Fahri.
"Waalaikum salam" jawab seorang wanita dari dalam, lalu pintu utama ndalem pun terbuka. "Eh, ustadz! Monggo masuk"
Fahri yang disuruh masuk langsung melangkahkan kakinya kedalam yang diikuti oleh Keyla, mereda langsung disambut oleh kyai dan Bu nyai.
"Mas!" Rengek Keyla yang sudah tak tahan lagi.
"Ummi! Boleh pinjem toiletnya sebentar? Adik saya kebelet."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Ikhlas [TERBIT] ✓
Fiksi UmumCinta ini bukan hanya tentang obsesi semata, namun juga tentang bagaimana mana kita menjalaninya dengan penuh keikhlasan. Karna sejatinya manusia harus bisa, berani mencinta berani melepas. LA TAHZAN INNALLAHA MA'ANA.