Rencana🍄

1.4K 105 47
                                    

Dirgahayu Indonesia-ku 🇲🇨✊

Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-75 Tahun.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”

17 AGUSTUS TAHUN 45 🇲🇨✊ ITULAH HARI KEMERDEKAAN KITA 😘 HARI MERDEKA NUSA DAN BANGSA ✊😍 HARI LAHIRNYA BANGSA INDONESIA 🇲🇨✊😍

MERDEKA NEGRIKU TERCINTA 🇲🇨🇲🇨










Seorang pria tengah menatap foto usang yang selalu menjadi penyemangat hari-harinya.

"Siapa? Sepupu lho?"

Suara itu membuyarkan lamunannya. "Ini gadis yang ingin ku khitbah."

"Siapa namanya?"

"Gak tau gue. Harusnya gue yang tanya sama lho, siapa nama gadis ini."

Abizar menyeritkan dahinya. "Gue? Mana tau dia siapa."

Ryan tersenyum. "Dia anak kyai Harist, dan sekarang ia sedang mondok di pesantren Abi-mu, bukan? Waktu gue nganterin mobil yang lho pesen, dia yang membawakan minuman dan cemilan untuk gue dan Adrian. Masih ingat?"

Abizar terdiam. Tentu saja ia mengingatnya, apa sih yang ia lupa tentang gadis itu, bahkan senyuman manisnya masih terekam jelas dalam memorinya.

"Tau namanya siapa?"

Abizar masih terdiam, pikirannya bergelayut tak jelas. "Lho serius dia orangnya?"

Ryan mengangguk. "Iya, kenapa? Apa lho menyukainya juga?" Canda Ryan.

Pria itu menunduk untuk menyembunyikan kesedihannya. Bagaimana tidak sedih coba, orang yang ia suka akan dikhitbah sama sahabatnya sendiri. "Iya, gue menyukainya," tuturnya tegas yang membuat Ryan sedikit tertegun. "Namanya Keyla Nadyra. Dia santri kesayang ummi."

"Ry, lho jangan pikirin prasaan gue. Lho juga tau 'kan kalo gue akan nikah beberapa bulan lagi? Sama wanita yang gue pinang beberapa tahun silam. Jadi gak ada alasan buat gue untuk merebut dia dari lho."

Ryan tersenyum getir mendengar penjelasan sang sahabat. "Lho tau? Gue menyukainya sejak ia berusia 5 tahun, Za. Gue sering bertemu dia diacara lomba dakwah yang selalu diadakan pesantren ar-rahman di Madura. Setahun sekali gue selalu ikut serta dalam lomba itu, dan disana ada dia. Gadis idaman gue selama ini."

Abizar menepuk pundak Ryan. "Ry, kejarlah cinta lho itu. Disini gue akan ikut andil dalam cinta lho."

Ryan terkekeh. "Lho bukan Rizky Billar yang lagi trending beberapa kali itu 'kan?"

"Maksud lho?"

"Kan ia ikut andil dalam pernikahan sahabatnya, padahal ia memenginginkan wanita itu, tapi ia ikhlas. Apa lho mau seperti itu? Mengikhlaskan gadis itu untuk gue dan ikut andil dalam hubungan gue?"

"Ya gue mau, siapa tau gue dapat julukan wakil sadboy si Rizky Billar," katanya diakhiri kekehan.

"Jangan menyesal ya."

Abizar tersenyum. "Gua akan menyesal jika lho menyakitinya."

"Gak akan, lho tenang aja."

Plak

Sebuah pukulan kecil mendarat di bahu Abizar. "Jangan melamun, sebentar lagi kita akan memulai operasi dalam. Jangan sampe konsentrasi lho buyar, apalagi jika itu masalah cinta. Jangan dibawa kesini."

Abizar tersenyum hangat pada wanita tegas dihadapannya. Nama wanita itu adalah Citra Kirana Mustya, teman baru Abizar yang selama ini membantunya untuk beradaptasi dengan rumah sakit negri ini.

Cinta Dalam Ikhlas [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang