Guys.. Maaf aku baru up lagi. Alasannya hanya ada dua yang menyebabkanku jarang up.
Pertama, hawa menulisku tiba2 hilang begitu saja dan itu menyebabkan semua kata2 yang kuolah hilang dari memoriku.
Kedua, ini karna faktor money wkwkw. Masuk aja pada intinya aku gak ada paket😂
Hari seakan cepat berlalu, detik, menit, jam bahkan hari terus berlalu dengan cepat. Hari ini aku dan teman-teman lainnya akan berangkat ke Surabaya. Semua persiapan telah kusiapkan jauh-jauh hari dan sekarang aku sudah siap dengan gamis biru muda, khimar yang senada ditambah tas selempang yang sering kubawa. Isinya hanya ada lipbam, kaca kecil, uang saku, kartu ATM serta kunci mobil.
Aku menatap dua bus yang sudah terparkir di depan pesantren, satu untuk santri putra dan satu untuk santri putri. Para panitia juga sudah sibuk dengan pekerjaannya masing-masing! Begitupun dengan kedua kakakku, mereka terlihat sangat semangat menjalankan tugasnya.
Oiya kata mas Fahri, setelah acara lombanya selesai kami akan pulang kemadura dan memberi kejutan untuk ummi, Abi dan Ning Fauziah serta ustadz? Hah ustadz? Panggilan aneh, harusnya aku berani menyebutnya mas bukan ustadz.
Setelah menunggu kurang lebih lima belas menit kami di instruksikan untuk masuk kedalam bus. Sebelum bus berangkat kami berdoa bersama agar perjalanan kami lancar sampai tujuan.
Aku duduk dibanjar ke tiga dari depan dan duduk didekat jendela, disampingku terdapat gadis bercadar yang tak ku kenali sama sekali.
Bus yang kutumpangi mulai berjalan dengan baik, yang terdengar hanya ocehan teman-temanku. "Emm, mbak. Boleh aku bertanya?" Tiba-tiba gadis itu bersuara.
Aku meliriknya sambil tersenyum. "Silahkan, mbak. Mau tanya apa?"
"Mbak pernah jatuh cinta?"
Pertanyaan aneh! Setiap manusia pasti pernah merasakan cinta. "Memangnya kenapa?"
Gadis itu membuang muka, netranya menerawang jauh. "Gak papa, cuman nanya aja sih. Banyak orang yang menafsirkan bahwa karna cinta mereka terluka! Padahal tanpa cinta mereka tak bisa bahagia. Coba mbak bayangkan, kita hidup disekitar keluarga yang sayang sama kita, dan pastinya mereka memiliki cinta yang sangat besar," tuturnya panjang lebar.
Memang benar sih apa yang dikatakan gadis ini, tanpa cinta kita tak bisa bahagia, namun karna cinta kita juga bisa terluka. Aneh memang, tapi itu kenyataannya!
"10 dari 9 gadis jaman sekarang menangis cuman gara-gara lelaki, nangis cuman gara-gara ditinggal nikah, di PHP in, dan semacamnya. Dan anehnya, dia menyalahkan dirinya sendiri! Harusnya berani mencinta berani terluka, bener gak mbak?"
Kenapa perkataan gadis ini seperti tengah menyindirku? Aku yang baperan atau emang dia serius nyindir? Mungkin aku adalah seorang yang masuk kedalam kategori itu.
"Mbak, mau denger cerita aku gak?"
"Silahkan," jawabku santai.
"Dulu, ada anak gadis yang mempunyai dua kakak perempuan dan satu kakak laki-laki. Nah si gadis itu mencintai seseorang dan orang yang dicintainya malah menikah dengan kakaknya. Otomatis si gadis patah hati, tanpa berpikir panjang ia mengatakan ingin pindah bersama kakak laki-laki, karna jika ia berdiam dirumah terus rasa sakitnya tak akan sembuh."
"Seiring berjalannya waktu! Gadis itu berhasil melupakan kakak iparnya itu dan kembali membuka hati untuk pria lain, tapi lagi-lagi takdir mempermainkannya. Pria yang dicintainya itu adalah tunangan kakak yang satunya lagi."
Ni orang kayaknya benar-benar nyindir, prasaan dari tadi kayak cerita tentang kehidupanku! Sebenarnya dia siapa? Bahkan aku tak pernah melihatnya dipesantren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Ikhlas [TERBIT] ✓
Ficção GeralCinta ini bukan hanya tentang obsesi semata, namun juga tentang bagaimana mana kita menjalaninya dengan penuh keikhlasan. Karna sejatinya manusia harus bisa, berani mencinta berani melepas. LA TAHZAN INNALLAHA MA'ANA.