Fitnah 🍂

1.4K 118 18
                                    

Jika anda melihat typo tandai langsung, nanti aku perbaiki!!

Suara lantunan alfatihah dan doa-doa lainnya terlantun begitu saja di salah satu pondok pesantren Kanigoro Blitar! Tepatnya di halaman pesantren. Semua santri putra maupun putri dikumpulkan disana tetapi dengan jarak yang lumayan renggang.

Mereka sedang berdoa bersama untuk keselamatan Gus dan Ning nya yang hilang dan belum ditemukan sampai sekarang! Sinar matahari pagi menyapa mereka! Namun itu tak membuat semangat mereka sirna begitu saja.

Menit demi menit telah berlalu dan acara selanjutnya adalah berdzikir bersama yang dipimpin langsung oleh kyai Husain. Saat semuanya sibuk dengan apa yang dibacanya tiba-tiba datang sebuah mobil hitam dan itu membuat semua mata tertuju padanya.

Seorang pria memakai jeans biru dongker dan kemeja yang senada keluar dari dalam mobil yang diikuti oleh seorang gadis yang memakai gamis biru muda dan khimar yang senada juga.

Semua orang dibuat terkejut dengan kedatangan dua insan itu! Bahkan ada yang memandangnya tanpa berkedip. Dari arah berlawanan seorang pria berlari kearah mereka dan langsung mendekap gadis yang baru datang itu. Pria itu meluapkan air matanya disana, kali ini ia benar-benar bahagia karena separuh nyawanya telah kembali.

Perlahan Fahri melonggarkan pelukannya dan mengecup kening adiknya itu lalu ia menangkupkan tangannya di pipi sang adik sambil berkata "Kamu dari mana? Mas sampe setres mencarimu, dek. Kamu jangan pergi lagi yak! Apapun yang terjadi. Jikapun kamu ingin kabur jangan lupa ajak mas, sayang"

Gadis itu menatap mata kakaknya, kelopak mata yang hitam, bola matanya merah ditambah penampilannya yang tidak seperti biasa! Semuanya nampak tak terus. Segitu khawatir kah dirinya itu?

"Maafkan key, mas" gadis itu kembali menubruk tubuh kakaknya.

Ribuan pasang mata memperhatikan keduanya! Mereka tak menyangka dibalik sikap tegas dan dinginnya itu, ia mempunyai sisi kelemahan. Ustadz yang dianggapnya kuat itu kini terlihat lemah!

Bahkan ada yang berpikir bahwa perlakuan ustadznya itu sudah melebihi seorang kakak yang menyayangi adiknya.

"Masya Allah, Le. Kamu dari mana aja" girang nyai maemun sambil memeluk putranya itu.

Naufal dan kyai Husain yang melihatnya mengucap syukur! Berkat doa-doa anak didiknya mereka kembali dengan selamat. Ya walau sempat membuat para penghuni penjara suci ini setres, terutama Fahri.

****

Keheningan masih terjadi! Keduanya sama-sama membisu dan tak ada yang berani mengeluarkan sepatah katapun. Rasanya lidah mereka terasa kelu, tenggorokan serasa ada yang mengganjal ditambah keringat sudah mulai bercucuran padahal di ruangan itu terdapat AC.

"Abah tanya sekali lagi. Kenapa kalian bisa hilang selama sehari semalam? Dan pergi kemana?" Pertanyaan itu hampir empat kali terlontar dari mulut seorang kyai.

Abizar tak tau harus jawab apa, ia benar-benar kehilangan kata-kata! Mau menjawab yang sejujurnya ia takut mengecewakan calon istrinya dan jika berbohong? Itupun tak mungkin. Begitupun dengan keyla, lidah gadis itu sudah tak mampu untuk berkata apapun!

"Apa jangan-jangan kalian melakukan sesuatu?"

Sontak semua mata diruangan itu tertuju pada satu objek! "Jaga bicaramu" sergah Fahri "Adik saya tidak mungkin melakukan hal sekezi itu!"

"Maaf Gus, saya cuman bertanya. Tapi kalo iya bagaimana? Mau ditaruh dimana tuh muka keluarganya! Gak malu apa anak seorang kyai melakukan hal yang di ben—"

"Saya bilang jaga bicaramu!! Jangan bicara jika akhirnya melukai. Dan satu lagi, jangan bawa martabat keluarga! Keluarga saya gak gila hormat, mau turun Drajat kami dimata manusia tak masalah asalkan jangan dimata Allah!"

Cinta Dalam Ikhlas [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang