Hai.. Assalamualaikum..
Part ini khusus maisya okee!!
Rinduku kian bertambah ketika mengingat namamu.
Haura!!
Maisya POV
Hari ini tekad ku sudah kuat, bawa aku akan menemui Keyla si adik manja dan mas Fahri kakak satu-satunya yang kupunya. Hanya bermodal selembar foto masa kecilku yang diberikan ibu! Semoga saja mereka percaya bahwa aku adalah Haura khairunissa Nur Halimatus salamah Anak kedua ummi maira dan Abi Harist.
Dan hatiku kini sudah lega! Menurut kabar yang kudengar bahwa Keyla sudah kembali begitupun dengan calon suamiku. Ah rasanya aku ingin segera melihat dua orang itu! Si adik manja dan calon suami ku!
Setelah berpamitan pada ibu, aku langsung menyambar kunci mobil yang tergeletak didekat tv dan langsung melesat pergi menuju pesantren Al-fatah!
Rasanya hatiku dag-dig-dug tak karuan, ada rasa bahagia tapi ada juga rasa bersalah pada adik manjaku, aku telah memperlakukannya seperti orang asing yang jahat padaku padahal dia anak baik, dia adikku sikecil Keyla yang manjanya tingkat nasional, tapi aku sangat suka sikap manjanya itu, apalagi saat ia merengek minta dibelikan eskrim.
Keyla! Adikku tersayang tunggu kedatangan Ning mu, ini. Dan maafkan sikapku selama ini, aku kakak yang jahat, tidak berguna! Apa kamu akan memaafkan ku, key? Setelah apa yang kuperbuat selama ini? Jikapun tidak aku akan menerimanya dengan lapang dada, kamu boleh membalas perbuatan kejamku adik manja. Tapi jika kamu memaafkan ku, aku akan sujud syukur dan berlutut dibawah kakimu tak peduli dengan tatapan santri-santri nantinya yang kupedulikan saat ini adalah dirimu, adik kecil yang manja.
Sesampainya di pesantren, aku langsung mencari adikku! Langkahku terus menelusuri lorong asrama. Biasanya jam segini santri-santri itu masih berada dikamarnya dan hendak siap-siap untuk pergi ke sekolah!
Langkahku terhentikan ketika perutku terasa mual. Niat untuk menemui adik manja itu kuurungkan dan segera kuputar badan untuk pergi ketoilet sejenak! Langkahku tergesa-gesa, sungguh kali ini aku benar-benar mual ditambah rasa nyeri di perutku.
Singkat waktu, setelah rasa mual dan nyeri itu hilang aku akan kembali mencari Keyla! Namun Allah berkata lain, netraku melihat dirinya memasuki toilet. Ah mending aku tunggu dia didepan, senyuman dibibirku kali ini tak pudar-pudar.
Hampir lima menit aku menunggunya namun ia belum keluar juga. Sekali lagi kutatap poto kecilku ini, ah rasanya aku ingin kembali pada jaman dulu dimana aku selalu bermain bersama tiga saudaraku, kami selalu menghabiskan waktu libur bersama.
Netraku teralih ketika melihat seseorang keluar dari dalam, ia berdiri tepat disampingku! Aku melemparkan senyum padanya, mataku mulai berkaca-kaca ketika bertemu dengan mata teduhnya itu, langsung saja kurengkuh tubuhnya!
Isakan tangis menjadi saksi bisu tentang kerinduanku saat ini, tubuh adikku ini menegang! Mungkin ia heran kenapa aku bersikap hangat padanya "Ustadzah, kenapa?" Lirihnya.
Aku melonggarkan pelukannya, kuseka air mata yang telah membasahi pipiku ini. "Key, masih inget sama Ning? Ini Ning Haura, Ning masih hidup sayang!"
Gadis itu menggeleng, wajahnya tiba-tiba pucat! "Nggak, nggak mungkin"
Disela-sela tangisku aku tersenyum, lalu keberikan Poto kecilku padanya, semoga ia percaya padaku! "Ini poto kecil ning! Yang tertabrak truk itu bukan Ning tapi anak adopsi orang yang telah merawat Ning selama ini." Terangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Ikhlas [TERBIT] ✓
Ficción GeneralCinta ini bukan hanya tentang obsesi semata, namun juga tentang bagaimana mana kita menjalaninya dengan penuh keikhlasan. Karna sejatinya manusia harus bisa, berani mencinta berani melepas. LA TAHZAN INNALLAHA MA'ANA.