Guys, di part ini kalian bakal tau kenapa Fahri begitu peduli kepda Keyla. Dan kalian juga bakal tau bagaimana kehidupan Fariz selama menikah dengan Fauziah.
Sebulan sejak kejadian itu Keyla menjadi anak yang lebih aktif dari biasanya. Beberapa hari ini ia sibuk dengan kegiatan pondok, bagaimana tidak hampir setiap guru memberikan materi ujian peraktek untuk tanda kelulusan mereka.
Dua hari yang lalu, Keyla beserta teman-temannya sudah melangsungkan ujian nasional berbasis komputer. Dan kini ia hanya tinggal ujian peraktek, itupun tinggal sebagian lagi.
"Mau lanjut studi, dimana?"
Netra gadis itu teralih saat seorang mengajukan pertanyaan. "Di Madura, kenapa?"
"Tak kira kamu akan lanjut disini lagi, bersamaku dan Ana."
"Aku mau tinggal dengan Ayahku, lagian aku tak bisa jika harus berjauhan dengannya terus menerus."
"Lalu bagaimana dengan oppa ustadz? Apa kau akan meninggalkannya disini?"
Gadis itu itu mengangkat pundaknya. "Mas Fahri sudah punya keluarga La, harusnya aku tak pantas mengikuti kemana keluarga kecilnya pergi. Aku masih tanggung jawab orang tuaku, bukan mas Fahri. Lagipula aku tak mau menambah bebannya, kasian dia."
"Key, kamu dipanggil Ustadzah Hana tuh," tutur Hasni yang baru saja masuk kamar.
"Ada apa?"
Hasni menggeleng tanda tidak tau, tanpa banyak bicara gadis itu keluar kamar dengan tujuan ruangan ustadzah Hana. Sesampainya disana ia dipersilahkan untuk duduk, dihadapannya telah disediakan sebuah laptop.
"Ada yang ingin bicara denganmu."
"Siapa?"
"Lihat saja layar laptop itu, saya keluar sebentar. Assalamualaikum."
Sepeninggal ustadzah Hana, gadis itu diam ditempat. Matanya menatap dalam kearah laptop. Tak lama terdengar seorang yang menyapanya. "Hai, apa kabar? Masih ingat denganku?"
"Siapa?"
Orang itu tersenyum. "Baru berpisah satu bulan saja kamu sudah lupa denganku. Tapi tak apa, aku tak peduli itu."
"Aku tau kamu pasti ingat denganku, tapi tidak tau dengan namaku. Bukan begitu? Perkenalkan namaku Faika, orang yang duduk disampingmu waktu perjalanan keSurabaya. Masih ingat?"
Keyla meminang ucapan Faika, jika diingat-ingat ya jelas dia mengingatnya. "Sudah ingat? Ya, kamu pasti berpikir, siapa aku? Aku kasih tau yha. Sebenarnya aku bukan santri disana, aku hanya ikut serta dalam lomba itu. Aku ponakan Kyai Husain, Kyai-mu."
"Lantas ada urusan apa kamu denganku?"
Faika nampak menarik nafasnya gusar. "A-aku. Ya, A-aku mengetahui isi hatimu."
Keyla dibuat bingung dengan kata yang dilontarkan Faika. "Maksudmu?"
"Dengarkan aku. Sehari sebelum pemberangkatan keSurabaya, aku sudah berada di ndalem. Dan kamu tau? Gus Bizar cerita tentangmu padaku, katanya kamu menolak keras bimbingan bersamanya. Terus aku mikir, kenapa? Kenapa kamu menolak, jelas dong aku penasaran. Pasalnya hampir seluruh santri mengejar-ngejarnya, lantar ada apa denganmu yang mencoba menghindarinya?"
"Aku mendefinisakan bahwa sebenarnya kamu juga menyukainya, hanya saja kamu menghindarinya agar rasamu terhadapnya tidak begitu dalam, kurang lebih begitu."
"Sebelumnya mohon maaf jika aku telah lancang mencampuri urusanmu. Diam-diam aku menemui mas-mu saat pagi hari sebelum berangkat keSurabaya. Aku menceritakan isi definisiku padanya, lantas dia juga menceritakan kisah cintamu padaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Ikhlas [TERBIT] ✓
Tiểu Thuyết ChungCinta ini bukan hanya tentang obsesi semata, namun juga tentang bagaimana mana kita menjalaninya dengan penuh keikhlasan. Karna sejatinya manusia harus bisa, berani mencinta berani melepas. LA TAHZAN INNALLAHA MA'ANA.