" MENCINTA PASTI JADI BUDAK YANG DI CINTA"
ماَاَحْبَبْتَ شَيْـئـًا الاَّ كُنْتَ لَهُ عبْدًا وَهُوَ لاَيُحِبُّ انْ تكُونَ لِغيْرِهِ عَبْداً
" Tiada engkau mencintai sesuatu melainkan pasti engkau menjadi budak (hamba) dari apa yang engkau cintai, dan الله tidak suka bila engkau menjadi hamba sesuatu selain dari pada-Nya.Hati itu bila mencintai sesuatu pastilah selalu menghadap dan tunduk pada sesuatu tersebut, dan selalu taat pada semua perintahnya.
رَسُول اللهﷺ . Bersabda : Celakalah hamba dinar, dirham, baju, permadani dan istri, celaka dan rugi, dan umpama terkena duri semoga tidak keluar."
Al-Junaid berkata : Engkau takkan mencapai hakikat 'Ubudiyyah (penghambaan), selama engkau masih diperbudak oleh sesuatu selain الله, yaitu harta, istri atau lain-lainnya.
Syeih As-Syibly رضي الله عنه Dan seorang muridnya yang diberi pakaian jubah seseorang, sedangkan syeh Syibli sedang memakai kopiyah di kepalanya, sehingga terbesit dalam hati si murid senang dengan kopiyahnya, untuk dikumpulkan dengan jubahnya, melalui kasyafnya Syeikh Syibly mengetahui keinginan hati si murid , lalu oleh Syeikh dilepaskannya jubah si murid lalu dikumpulkan dengan kopiyahnya, lalu dilemparkan keduanya ke api, Syeikh Syibli lalu berkata: sekarang sudah tidak ada lagi dalam hatimu ketertarikan selain الله.🌹
Siang ini Abizar dan Naufal sudah sampai di Kanigoro Blitar, kedatangan mereka disambut dengan hangat! Apalagi nyai maemun yang langsung mendekap Abizar dengan sayang sebagai pengobat rindunya.
Maisya yang berlatar belakang sebagai calon istrinya hanya bisa tersenyum melihat kedatangan calon imamnya. "Apa kabar Gus?" Sapanya.
Abizar menoleh kearah suara "Baik" jawabnya datar.
"Nak, kamu gak kangen sama umi sayang? Ini umi, ibuk kamu yang sudah melahirkan dan merawatmu selama ini" terang nyai maemun sambil mengusap rambut Abizar.
"Ummi" lirihnya, nyai maemun mengangguk.
"Iya nak, dan ini adalah Abah! Ayahmu yang sangat kau segani" terang nyai maemun "Dan ini calon istrimu, yang sangat kamu cintai! Bukannya kamu ingin segera menikah dengannya"
"Calon istri?" Beo Abizar sambil melirik maisya.
"Iya Gus, kapan kamu akan menghalkan saya! Biar saya bisa merawatmu" ujar maisya.
Abizar memandang sinis kearah maisya "Tidak! Kamu bukan calon istri saya"
Jebb! Hati maisya sangat patah mendengar ucapan Abizar! Namun maisya masih bisa memaklumi keadaan Abizar sekarang.
"Iya bang, mbak maisya ini calon istri Abang. Buktinya waktu Abang mau berangkat kuliah ke Al-Azhar Abang pernah membelikan mbak maisya cincin yang serupa dengan yang dipakai Abang sekarang" terang Naufal.
Abizar melihat jarinya, dan benar saja disana ada sebuah cincin yang melingkar. "Tuhkan! Sekarang Gus percayakan kalo saya ini calonnya sampean" girang maisya.
Abizar menggeleng. "Mana cincin punyamu?"
Maisya langsung mencari cincin yang tadi pagi ia masukan kedalam saku gamisnya, namun sakunya kosong tak ada cincin miliknya disana! Raut wajahnya sudah berubah menjadi cemas, Naufal yang menyadari itu merasa aneh "Kenapa mbak? Ayo perlihatkan cincinnya, agar bang Bizar percaya."
"Cincinnya ilang"
Semua mata tertuju pada maisya, nyai maemun sendiri merasa kecewa pada calon mantunya bisa-bisanya ia menghilangkan barang pemberian Abizar, itu adalah bukti bahwa Abizar sudah mengikat wanita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Ikhlas [TERBIT] ✓
Ficción GeneralCinta ini bukan hanya tentang obsesi semata, namun juga tentang bagaimana mana kita menjalaninya dengan penuh keikhlasan. Karna sejatinya manusia harus bisa, berani mencinta berani melepas. LA TAHZAN INNALLAHA MA'ANA.