﷽
۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
Sahabatku...
"Ketika engkau mati,maka engkau akan mati begitu saja.Namun tulisanmu akan selalu kekal dengan kebaikan selagi ia bermanfaat."[Al-Habib Ali Zaenal Abidin Alwi Al-Kaff]
🌹
Pisau yang dipegangnya ia sejajarkan dengan perutku.
Satu...
Dua..
Tiga..
Dan "Aaaaa!!—"
Byurrrr
Bajuku basah kuyup, pantatku terasa sakit karena terkena batu kecil. Ya aku jatuh keselokan ini! Tanganku kugunakan untuk mengusap bokongku! Allah sakit.
"Ahahahaha! Rasain kamu! Sakit ya?" Aku menatapnya yang sedang bahagia "Cup Cup jangan nangis" katanya sambil berlalu pergi.
Menyebalkan!!
Eh tunggu, kenapa tiba-tiba kakiku terasa perih ya. Aku mencoba bangkit dan duduk di pinggir selokan yang sudah ditembok! Saat aku melihat telapak kakiku ternyata berdarah.
Apalagi ada benda putih yang menancap disana! Sebuah pecahan piring. Kucoba untuk mencabutnya namun sangat terasa sakit!
Netraku teralih kearah selatan, mataku membulat "sandalku terhanyut!" Pekikku. "Mana masih bagus lagi!" Tapi bodo amatlah, kan bisa beli lagi.
Akupun berusaha untuk berjalan! Cairan merah itu terus saja mengalir tanpa henti. Aku berjalan dengan menggunakan satu kaki dan yang satunya lagi aku gusur!
Jika kak hafidz melihat keadaanku sekarang bisa-bisa aku ditertawakan olehnya.
Sudah!!
Sudah cukup. Aku gak kuat lagi untuk berjalan! Kusandarkan punggungku pada dinding asrama. "Siapapun tolong aku!" Jeritku sekeras mungkin.
Tiba-tiba otakku teringat pada film holor yang mengisahkan tentang suster ngesot! Apa aku ngesot aja ya? Ah iya ide yang bagus, dari pada aku teriak-teriak gak jelas, orang gak bakal ada yang mendengar juga.
Setibanya didepan asrama aku mengucap hamdalah. Sukur-sukur aku masih bisa sampai sini! Dan lihat penampilanku sekarang, kerudung acak-acakan, baju basah kuyup mana kotor lagi.
"Astaghfirullah! Ning, sampean kenapa?" Heboh santri putri yang menyadari keberadaan ku.
Setelah ia berkata seperti itu, santri-santri mulai berdatangan! Mereka mengerumuni diriku! Bukannya ditolongin malah jadi bahan tontonan menyebalkan bukan?
Tiba-tiba ada yang menerobos kerumunan ini dan ia langsung menghampiriku dengan memasang wajah khawatir! "Ya Allah! Apa yang terjadi?"
"Key jatuh di selokan belakang asrama, terus kaki key kena pecahan piring" Aduku sambil memperlihatkan luka ditelapak kaki.
Ia langsung menggendongku dan membawanya ke UKS! Sesampainya disana ia menyuruhku tidur di atas ranjang yang sudah disediakan UKS.
Mas Fahri memegang kakiku dan mencoba untuk mencabut beling itu! Aku meringis kesakitan. "Mas mas! Udah, sakit"
"Kalo gak dicabut nanti infeksi dek"
Bersamaan dengan itu pintu UKS terbuka dan nampak bunyai beserta putra sulungnya. Beliau mengucap salam sambil menghampiri kami, aku mencium tangannya sambil menjawab salam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Ikhlas [TERBIT] ✓
Ficțiune generalăCinta ini bukan hanya tentang obsesi semata, namun juga tentang bagaimana mana kita menjalaninya dengan penuh keikhlasan. Karna sejatinya manusia harus bisa, berani mencinta berani melepas. LA TAHZAN INNALLAHA MA'ANA.