Jika ada typo tandai, nanti aku perbaiki!!
Semangat puasanya 😘
"Bagaimana? Saya harap dokter Bizar tidak keberatan dengan keputusan ini?" Seorang laki-laki paruh baya terus bertanya kepada lawan bicaranya.
Detik selanjutnya tangan Abizar bergerak diatas sebuah kertas tak lupa ditemani dengan tinta hitam. Laki-laki yang bername tag Dr.s Imam Alzheimer itu tersenyum ketika Abizar menyetujui tindakannya.
"Makasih, dok. Minggu depan kami akan mengurus surat-surat perpindahannya." Abizar mengangguk.
Setelah urusannya selesai ia kembali keruangannya dan didalam sana sudah ada Ryan yang duduk di kursi miliknya sambil memainkan balpoin dan menumpangkan satu kaki diatas kaki satunya lagi. Abizar merebahkan tubuhnya di shofa!
"Gimana? Diterima?"
Abizar memejamkan matanya "Masih ada rasa ragu" ryan memutar bola matanya jengah. Lalu ia meremas kertas didepannya dan dilempar kearah sobatnya itu.
"Pokonya gue gak mau tau, lho yang harus jadi partner gue selama disurabaya."
"Gue gak bisa, yan."
Penuturan Abizar membuat Ryan gemas sampai-sampai ia melempar balpoin yang dipegangnya dan tepat sasaran yaitu pada kening Abizar.
"Sakit bego" ringgisnya sambil mengusap-usap kening.
"Makanya terima!"
"Kan gue udah bilang gak bisa ya gak bisa!"
Ryan menarik nafasnya gusar lalu bangkit dari duduknya hendak keluar namun Abizar kembali bersuara. "Maaf yan, gue gak bisa nolak"
Dengan semangat 45% Ryan menghampiri Abizar dan memeluknya sambil mengucap terima kasih. "Lebay tau gak"
"Ahaha, Gue kira Lo nolak beneran"
Sebenarnya saya ada alasan kuat untuk ikut pindah ke Surabaya. Yaitu untuk menghindari maisya dan ingin mencoba melupakannya, saya gak mau mempunyai seorang istri yang memendam kebencian! Apa jadinya nanti jika ia menjadi ibu dan guru utama bagi anak-anakku, pikirnya.
(Jika kalian mikir Abizar mencintai Keyla itu salah besar! Karna sesungguhnya dihati Abizar masih tersimpan nama wanita pinangannya itu)
Setelah jam kerjanya selesai Abizar tidak langsung pulang kerumah melainkan ia mampir kesebuah gubuk yang jelek, dengan bilik-bilik yang sudah bolong-bolong dan tempat itu masih dihuni oleh dua orang diantaranya satu anak laki-laki dan satunya lagi anak perempuan. Jika ditanya kemana orang tuanya? Mereka tak akan menjawab Karna tidak tau.
Abizar menenteng beberapa keresek ditangannya. Ketika anak itu melihat kedatangan Abizar mata mereka langsung berbinar dan menyambutnya dengan gembira. Abizar menyuruh kedua anak itu untuk segera memakan cemilan dan kue yang dibawanya.
Senyuman pria itu tak pernah pudar ketika melihat kebahagian anak-anak itu! "Ini terakhir kakak kesini" sontak keduanya memandang abizar "Tapi kalian tenang aja, kakak akan membawa kalian ketempat yang lebih layak."
Keduanya menggeleng kuat "Kami gak mau pindah dari sini, kak" ungkap anak laki-laki.
"Zaqy, Ina. Kakak gak akan membawa kalian kepanti kok" Abizar mengusap rambut panjang Ina "Nanti kalian tinggal dirumah kakak"
Anak yang bernama zaqy itu menunduk "Jangan kak, kami hanya akan merepotkan kakak dan keluarga nantinya." Abizar menggeleng.
"Sekarang kalian mandi dan ganti baju ya, nih kakak udah beliin buat kalian" Abizar menyerahkan dua buah paper bag.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Ikhlas [TERBIT] ✓
Genel KurguCinta ini bukan hanya tentang obsesi semata, namun juga tentang bagaimana mana kita menjalaninya dengan penuh keikhlasan. Karna sejatinya manusia harus bisa, berani mencinta berani melepas. LA TAHZAN INNALLAHA MA'ANA.