Jeng! Jeng!
Maaf baru update!! Soalnya aku baru selesai PAT dulu🤣 dan Alhamdulillah sekarang semuanya sudah selesai.. doakan ya, semoga aku naik kelas ke kelas 12😂
Fahri POV
"Kak, kejar ustadzah mai, kasian. Dia nangis saat kakak bentak tadi!"
Tanpa menjawab perintah Azira aku langsung berlari mengejar maisya! Kulihat ia bertepi di bawah pohon beringin depan ndalem.
Kuurulkan tangan dan memberinya sapu tangan, jujur aku tak sanggup melihat seorang wanita menangis apalagi itu ulahku sendiri.
Aku meminta maaf padanya, dan ntah kenapa aku malah menceritakan tentang masa lalu Keyla pada gadis ini. Saat menceritakan tentangnya air mataku ikut bercerita! Perlahan tangan gadis itu menghapus air mataku.
Dia mengaku bahwa dirinya adalah Haura, adik kandungku yang paling cantik diantara Keyla dan Fauziah! Namun aku tak percaya dengan perkataannya. Mana mungkin Haura masih hidup jikapun ia masih hidup lalu siapa yang tertabrak waktu itu? Dan jika maisya adalah haura kenapa gadis ini ada disini?
Gadis itu memelukku dengan isak tangis, air matanya membasahi kemeja yang kukenakan. Dan anehnya setan membujukku untuk membalas pelukan gadis itu!
Saat berada dalam pelukannya aku merasakan kehadiran Haura! Kusebut nama lengkapnya tepat di dekat telinganya. Rasa rindu terhadap adik pertamaku kian menghilang Karna kehadirannya, kulonggarkan pelukan ini.
Lagi-lagi setan menyuruhku melakukan zina! Tanpa membantah perintah setan itu, aku mengecup kening gadis cantik ini cukup lama tanpa mempedulikan keadaan sekitar.
Seseorang mendorong tubuhku, namun aku tak peduli aku malah menggenggam erat tangan gadis ini! Tak peduli dengan jabatan dan gelarku disini.
Ustadz Alfi terus menerus membentak diriku! Setelahnya datang Abah dan ummi! Kulihat ummi maemun menangis tersedu-sedu. Bentakan kembali terlontar dari mulut Abah.
Sampai akhirnya ia berkata bahwa aku harus menikahi gadis ini. Menikah lagi? Kulirik gadis disampingku yang sedang menangis.
Ini semua salahku! Aku harus tanggung jawab atas semua yang telah terjadi. Aku telah memeluk, mencium dan memegang tangan yang bukan mahram ku.
Aku berjongkok dihadapannya sambil menggenggam tangan kanannya. Aku melamarnya disini namun gadis itu menolak! Aku tau kenapa ia menolak, mungkin saja ia masih diikat oleh Gus nya itu.
Dengan semangat yang kupunya aku terus membujuknya agar ia mau menikah denganku! Bukan karena aku mencintainya bukan, apalagi aku tak mau menghianati istriku dirumah. Tapi rasa bersalahku pada gadis ini melebihi apapun.
"Tidak!! Jikapun pernikahan itu terjadi, tidak akan sah baik dihukum agama maupun negara!"
Suara seorang wanita mengalihkan perhatiaanku! Kutatap wanita paruh baya itu, iya aku mengenalnya dia adalah Bu Hamsa, ibu kandungnya maisya.
Maisya berlari kearah ibunya dan memeluk tubuh paruh baya itu!
"Mereka tidak melakukan zina, kyai dan yang lainnya. Meskipun mereka bersentuhan itu tidak akan masuk kedalam kategori zina yang dalam artian dosa besar! Mereka mahram." Tegasnya.
"Maksud ibu Hamsa apa?" Kini ummi ikut bersuara.
Mereka melepaskan pelukannya, beliau memberiku amplop coklat! "Apa ini?"
"Buka aja, nak! Pasti kamu akan kaget saat melihatnya. Sebelumnya ibu minta maaf sama kamu dan keluarga. Dan ini saatnya ibu mengembalikan hak kalian, ini Haura adik kandung kamu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Ikhlas [TERBIT] ✓
Ficción GeneralCinta ini bukan hanya tentang obsesi semata, namun juga tentang bagaimana mana kita menjalaninya dengan penuh keikhlasan. Karna sejatinya manusia harus bisa, berani mencinta berani melepas. LA TAHZAN INNALLAHA MA'ANA.