Kalau ada typo bilang yah :)
_________________" Sal.... " Cowok itu sudah berdiri tepat di depanku, menghalangiku saat aku hendak masuk ke kelas. Aku mendongak menatapnya. Wajah bersalahnya berusaha tersenyum kepadaku.
"Kak rehan ngapain lagi kesini?"
"Sal, please, beri gue kesempatan untuk menjelaskan apa yang lo lihat waktu itu, ini semua nggak seperti apa yang lo kira sal" Kak rehan memberi penekanan di setiap kalimatnya, terlihat jelas kalau dia merasa bersalah.
"Mau menjelaskan apa lagi sih kak, semua udah jelas, dan gue paham. Memang dari awal kak rehan gak pernah serius kan? Gue yang salah karena pernah percaya sama kakak!"
Aku memberanikan diri mengungkapkan apa yang selama ini ada di benakku, aku tidak mau basa basi lagi, karena aku ingin masalah ini cepat selesai.
"Sal lo salah...
" Oh jadi gue yang salah gitu? Sedangkan kak Rehan benar? Sejak kapan mempermainkan perasaan cewek di anggap benar kak?"
Aku memotong perkataan kak Rehan, Nada bicara ku meninggi satu oktaf, membuat siswa siswi yabg berada di Koridor menoleh ke arah ku dan kak Rehan."Maksud gue gak gitu sal, lo salah paham, gue sama sekali gak nyalahin lo, karna gue tau gue yang salah. Please dengerin gue dulu... "
Aku memalingkan wajah, tak kuasa melihat kak Rehan menatapku sedemikian tajamnya."Gue mau lo dengerin gue, satu kali ini aja" Kak Rehan memegang lenganku, sontak aku terkejut dan langsung menatapnya. Aku memekik tertahan, berusaha terlepas dari tangannya, bukan nya melepaskan dia malah semakin erat mencengkeram lengan ku.
"Tatap mata gue! " Kak Rehan mendekatkan wajahnya, dia membuatku sangat gugup.
"Apa lo nggak bisa ngerasain ketulusan gue selama ini?, lo nggak bisa ngerasain seberapa seriusnya gue minta maaf ke lo?, kalau gue gak sayang sama lo... Buat apa gue ngejar-ngejar lo selama ini?"
Aku tidak bisa berkutik, setiap kalimatnya membuat dadaku sesak. Tangannya masih terletak di lengan ku, walau tidak mencengkeram seperti tadi."Gue akui selama ini gue emang playboy, gue suka deketin cewek semau gue, tanpa peduli perasaan mereka, tapi ketika gue liat mata lo berkaca kaca saat itu... Gue merasa bersalah banget sal, dari sekian banyak cewek yang pernah gue deketin... cuma lo yang bisa buat gue merasakan rasanya kehilangan, bahkan Cassandra pun nggak bisa." Kak Rehan menghela nafas.
Aku menyingkirkan tangannya dari lengan ku, dengan memalingkan wajah, tetapi kalimatnya membuat ku terdiam seperti patung.
"Cuma lo satu satunya cewek yang bisa membuat gue merasa kehilangan, entah sejak kapan rasa sayang itu muncul. Tapi yang jelas gue sayang sama lo." Kak Rehan meraih tangan ku.
Entah sejak kapan, emosi ku mulai mereda... Kini aku tertunduk dan menarik tanganku sebelum kak Rehan sempat menggenggam nya.
"Please maafin gue" Kak Rehan menangkupkan tangannya di depan dada. Aku segera menurunkan tangannya. Lalu berkata lirih "gue udah maafin lo kak"
Sedetik kemudian dia tersenyum, "Makasih sal, gue tau kalau bakal maafin gue"
Sebelum aku menyadarinya, kak rehan sudah memelukku erat, aku sampai melotot saking kagetnya. Aku sudah memaafkannya, tetapi bukan berarti dia bisa memelukku seperti ini, di lingkungan sekolah pula. Walau koridor telah sepi sejak beberapa saat yang lalu.Aku tidak membalas pelukan nya, dan membiarkan tanganku terurai di samping jahitan rokku.
"Sal, lo mau kan jadi pacar gue?" Ujar kak rehan tepat di telingaku, membuatku terkejut. Tidak mengira dia akan mengatakan hal itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/205442140-288-k366509.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REHAN ✔
Teen FictionCerita ini Ringan, Benar benar ringan. Sengaja di buat agar pembaca bisa senyum senyum sendiri. _________________ Kisah ini bermula ketika aku menjadi murid baru di SMA Harapan Bangsa, disitulah awal aku mengenal sosok REHAN ADITYA MAHENDRA, cow...