Part 30 : Aku juga pandai mengecewakan!

273 52 3
                                    


"Kau bebas menilaiku sebagaimana kau ingin. Yang harus kau tahu, ini aku! Jangan berharap apalagi berekspektasi terlalu tinggi. Sama halnya dengan manusia lain. Aku pandai mengecewakan." – Mars


*

*

*

*

*










Pepatah bilang kebahagiaan selalu datang dengan harga yang harus dibayar. Lantas berapakah harga yang sanggup kamu bayar untuk sebuah kata bahagia?


Kalau lo pengen ngerasain indahnya cinta, lo harus siap ngadepin sakitnya kecewa!


Begitu juga katanya.


Kebahagiaan kini tengah menghiasi setiap hari yang dilewati Venus, pasalnya semenjak ia menjadi kekasih Mars, hal-hal yang dahulu ia lakukan sendirian kini ia lakukan bersama Mars. Ia yang dahulunya selalu naik bus untuk pergi ke sekolah, kini tak perlu repot lagi karena ada Mars yang setia mengantar dan menjemputnya. Jika dahulu ia selalu malas untuk belajar, kini ada Mars yang mengajarinya. Tapi Mars sempat terkejut melihat buku catatan dan buku paket Venus yang dipenuhi coretan nama dan gambar dirinya.


Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sementara.


Saat Venus dan Mars tengah berjalan beriringan di koridor sekolah menuju kantin, dengan tangan bertautan tentunya, langkah Mars tiba-tiba terhenti ketika ia melihat seorang gadis cantik yang dahulu menghiasi masa lalunya berdiri tepat di hadapannya sembari tersenyum ke arahnya.


Mars mematung, tangan Venus yang selalu ia genggam erat bahkan di depan gurunya itu, perlahan mulai melonggar saat ia melihat gadis yang sudah lama ia nantikan kini muncul di hadapannya. Gadis yang dahulu menjadi penyemangatnya untuk ke sekolah. Gadis dari masa SMP-nya yang berharga.


Venus menatap Mars dan perempuan itu bergantian. Dengan perasaan yang masih bingung, Venus bergumam dalam hati. "Gue gatau siapa cewek di depan gue sama Mars ini, tapi ngelihat cara Mars natap dia, jelas dia bukan cewek biasa."


Dan harapan hanyalah harapan. Akan sulit untuk jadi kenyataan. Venus sadar, jika ia ingin bahagia, ada harga yang harus ia bayar. Tapi ia tak pernah menyangka, bahwa ia harus merasakan kecewa itu secepat ini.


"Mars! I miss you so much," ujar gadis pirang itu setengah berteriak. Ia langsung melompat dan memeluk Mars dalam. Mars yang saat itu tengah menggenggam tangan Venus seketika melepaskan tangan itu dengan mudahnya. Venus terkejut dengan perubahan sikap Mars pada dirinya, tapi ia lebih terkejut dengan kedatangan gadis cantik yang diketahui bernama Solar itu.

[END] - Inner BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang