Part 11 : Latihan Pertama

351 73 7
                                    


"Let the beauty of what you love be what you do."








~~~





Siapa bilang anak IPA adalah anak yang rajin. Jika kebanyakan kelas IPA diisi oleh anak-anak super rajin yang kerjaannya hanya berkutat dengan buku atau menghabiskan waktunya di perpustakaan, lain halnya dengan kelas XI-3. Kelas di mana Venus berada. Kelas yang selalu jadi bahan gosip guru karena banyak diisi anak-anak bermasalah itu tampak riuh saat jam kosong melanda. Ada yang tidur di belakang, menonton drama di laptop, bahkan ada yang sengaja menyalakan lagu dengan speaker hanya untuk menambah kegaduhan di kelas.


Lain halnya dengan Venus, Althea dan Abelia. Daripada berdiam diri di kelas yang gaduh tersebut, mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu di kantin—sambil sesekali memperhatikan orang-orang di sana lalu membicarakannya.

"Entar sore ke warnet yuk, download mv baru," ajak Abelia pada kedua sahabatnya yang kini tengah sibuk menyantap sepiring batagor tersebut.

"Gue gak bisa, gue harus latihan," jawab Venus setelah sebelumnya ia bersusah payah untuk menelan batagor di mulutnya hanya untuk menjawab pertanyaan Abelia.

"Anjir.. gue lupa kalo sekarang lo anak cheers," sahut Althea dengan intonasi yang terkesan mengolok.

"Ngejek banget lo," gerutu Venus tak terima.

"Haha...bercanda doang kali Ven," Althea mencoba mengelak.





Venus berjalan menuju kelasnya dengan langkah ragu karena kelas yang biasanya riuh itu kini tampak lengang. Ia mencoba mengendap-endap karena takut ada guru di sana, ia pun mencoba mengintip dari balik jendela, diliriknya seluruh penjuru kelas.


"Huft!" Venus menghembuskan nafas lega. Beruntungnya ia karena tampaknya gurunya belum memasuki kelas seperti biasa.


Namun, perhatian Venus seketika tersita saat ia melihat Mars tengah duduk di sana sendirian dengan sebuah buku di tangannya. Tampak serius, dan tak mau diganggu. Dengan pelan Venus berjalan mengendap-endap menuju bangkunya yang terletak tepat di samping bangku tempat Mars duduk.


Karena atmosfer yang terasa begitu canggung, Venus pun mencoba memulai percakapan.


"Hai Mars," sapanya ramah, dengan nada yang terkesan kaku. Mendengar namanya disebut, Mars pun menoleh ke arah Venus dengan sebelah alisnya terangkat, membuat Venus meneguk ludahnya dalam-dalam. Ia tidak percaya ia bisa berbicara dari jarak sedekat ini dengan Mars.

[END] - Inner BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang