Part 16 : Kenn VS Mars

326 60 5
                                    


"Sebagian masa depanmu nanti tergantung pada dengan siapa kamu bergaul hari ini!"






[Mars POV]






"Besok bakal ada sparring sama SMA Nusantara, jadi hari ini latihannya cukup sampai di sini aja," perintahku yang langsung dibalas anggukan setuju oleh anggota tim basket yang lain.


Aku memasukkan handuk dan botol minumku ke dalam tas kecil yang khusus kubawa untuk bermain basket. Saat tengah sibuk merapihkan tasku, terdengar suara teriakan dari belakangku.


"Tunggu dulu!" teriak Auva dan Ravi kompak dengan suara lantang.


Aku pun berbalik mencoba melihat mereka, dari sana kudapati Kenn berjalan angkuh ke tempatku berdiri. Suasana seketika hening dan sunyi. Anggota tim basket yang lain tampak fokus menatap pada Kenn yang kini sudah berdiri tepat di hadapanku.

"Gue mau gabung tim basket lo, boleh kan?" tanyanya tiba-tiba. Dia benar-benar keterlaluan, sudah terlambat berani-beraninya dia mendaftarkan diri di saat kami sudah hendak pulang begini. Baru saja aku hendak buka mulut, Jayvyn sudah mendahuluiku.

"Sorry Kenn, tapi kalau lo mau gabung lo harus isi formulir dulu." Jawab Jayvyn kemudian.

"Ya udah sini, mana formulirnya?" tanya Kenn lagi. Orang ini benar-benar sukses membuatku kesal.

"Sekarang mah mana ada, formulir cuma dicetak waktu pergantian semester aja, jadi kalau mau gabung lo harus nunggu pergantian semester dulu." Lagi-lagi bukan aku yang menjawab melainkan Juno.

Aku menarik tas dan jaketku dan berjalan merapatkan jarak ke tempat Kenn berada.

"Mulai hari ini lo bisa gabung tim basket kita, latihan setiap hari senin, rabu sama jum'at, kalau lo gak kuat latihan 3 kali seminggu lo bisa keluar." Setelah menyelesaikan ucapanku, aku berjalan menjauh dari Kenn. Ia menampakkan seringai penuh kemenangan di wajahnya.


Karena tak terima, Juno dan Jayvyn tampak mengejarku.


"Lo gimana sih Mars, kenapa lo ngebiarin dia masuk tim gitu aja?" tanya Juno padaku. Wajahnya tampak kesal dengan mata yang berkobar-kobar. Dalam hati aku tertawa melihat tingkahnya.

"Gak bisa gini dong, harusnya dia dites dulu, minimal suruh jalan jongkok gitu biar kita bisa tahu dia sanggup atau nggak buat gabung tim basket kita!" geram Jayvyn kemudian, ia bahkan sampai mengepalkan tangannya. Sungguh kedua sahabatku ini benar-benar mood-booster, sesaat yang lalu aku sedang dalam keadaan mood-down karena kedatangan Kenn yang tiba-tiba, kini aku malah tertawa berkat mereka berdua.

Untuk kali ini, aku harus berterimakasih pada Tuhan karena memberikanku sahabat seperti mereka.

"Lo berdua kayaknya sensi banget kalau udah menyangkut Kenn," ujarku sambil tertawa renyah.

"Gimana gak sensi, gara-gara ketampanan supernya itu, kita jadi kehilangan degem-an kita, ya gak Vyn?" sahut Juno lagi.

"Kita? Lo aja yang pakai degem-an, dasar playboy, buat gue mah cuma Althea seorang!!!" ujar Jayvyn tak terima dengan pernyataan Juno barusan.

[END] - Inner BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang