Part 32 : Masalah

246 50 2
                                    

"Masalah ada untuk diselesaikan. Bukan untuk dihindari. Kadang juga memberi pelajaran, kita saja yang tak menyadari."

.

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Venus masuk ke kelas dengan terburu-buru. Ia takut akan bertemu dengan Kenn dan Solar lagi. Untuk saat ini ia benar-benar tidak berniat untuk menambah masalahnya lagi. Ia lalu menjatuhkan diri di bangkunya seraya menghela napas berat.

Mars yang melihat itu pun perlahan mendekati pacarnya itu. "Ven," panggilnya pelan. Venus agak terkejut karena sudah dua hari ini laki-laki itu tak menyapanya, tapi sekarang dia bahkan memanggil namanya. Berniat untuk minta maaf, Mars terpaksa harus menelan kembali kalimat selanjutnya karena Venus yang saat itu terlalu lelah berujar pelan padanya. "Mars, lo bisa tinggalin gue sendiri enggak? Gue lagi pengin sendiri."

Laki-laki tsundere yang memang tidak begitu paham masalah wanita itu pun hanya mengiyakan permintaan gadisnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laki-laki tsundere yang memang tidak begitu paham masalah wanita itu pun hanya mengiyakan permintaan gadisnya itu. Ia mengangguk lalu segera pergi tepat setelah Venus menyelesaikan ucapannya. Ia tidak tahu bahwa ketika seorang gadis meminta untuk ditinggal sendiri, sesungguhnya ia ingin ditemani. Venus tak seperti gadis pada umumnya, ia tak bisa mengatakan secara gamblang bahwa ia sedang dirundung masalah di rumahnya. Ia juga tak bisa meminta Mars untuk menenangkannya, ia sadar, laki-laki itu juga tampaknya sedang memiliki masalah. Sekalipun Mars adalah pacarnya, ia masih terlalu malu untuk meminta bantuan pada laki-laki itu.


🧡🧡🧡




Tak seperti dahulu, setelah pulang sekolah, Venus biasanya menyempatkan diri untuk ke rumah Mars untuk menemui ibunya dulu. Sekarang, hubungannya dengan Mars tengah renggang. Ia juga sedang bermasalah dengan Ibu dan Kakak tirinya, jadi rasanya pulang ke rumah langsung adalah pilihan terbaik untuknya saat ini.

[END] - Inner BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang