O1. Terlibat

10.5K 729 77
                                    

+ 3000+words.

Keluar dari zona nyaman itu bukan sesuatu yang harus ditakutin, belum usaha apa-apa udah bilang ngga cocok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keluar dari zona nyaman itu bukan sesuatu yang harus ditakutin, belum usaha apa-apa udah bilang ngga cocok.
ㅡ D.






Hari Senin. Gimana? Kesel? Hari yang paling tidak disukai hampir semua orang. Padahal tidak ada yang salah dari Senin. Dia hanya hari pertama setelah hari Minggu kan? Lalu, bagaimana jika hari Senin, hari yang dibenci memberikan kabar yah yang sedikit tidak baik?

Seperti sekarang, seorang perempuan berdiri didepan papan informasi sekolahnya. Menatap tak percaya ke arah papan informasi itu. Ia terperangah tak percaya. Matanya berkali-kali mengedip untuk menyadarkan bahwa apa yang ia lihat adalah kenyataan. Dari samping kanan kiri dan belakangnya penuh murid-murid yang berlomba untuk melihat papan informasi yang memuat sebuah nama-nama untuk menjadi panitia.

Nama-nama Panitia volunteers Dies Natalis Sekolah

15. Jeanne Adara Kusuma (10-2)

Dara. Dia mematung menatap namanya terpampang. Bak petir yang menyambar pada siang hari membuatnya terkejut bukan main. Namanya disana. Nama lengkap serta kelasnya tercetak dengan jelas. Pasalnya ini sangat mendadak. Amat sangat mendadak. Hidupnyakan hanya didedikasikan untuk rebahan, tiba-tiba apa ini? ice cream mangkok yang ada ditangannya menunjukan tanda-tanda akan mencair. Matanya masih menatap lurus kearah papan informasi itu hingga detik kemudian dia tersadar ketika ada tarikkan yang menyeretnya keluar dari kerumunan siswa-siswi yang saling mendorong. Tapi tetap saja, matanya memandang kosong, memikirkan hal-hal apa yang akan terjadi ketika ia akan menjadi panitia. Pulang sore, mendengarkan ucapan-ucapan orang saat rapat. oh membayangkannya saja sudah membuat kepala pusing.

"biar gue tebak, lo baru tahu? nggak dikasih tahu bang Johnny?" ucap seseorang bernama Nana. Jika kalian mengira dia adalah perempuan, oh kalian salah, dia lelaki, namanya Jaeson. Namun, teman-temannya sangat tidak setuju jika dia harus dipanggil Jaeson. Pasalnya teman-temannya menilai bahwa wajahnya tidak pantas dengan nama bule seperti itu, teman-temannya memanggilnya Reina namun ia tentu lebih tidak setuju. Nama Reina terlalu perempuan untuknya, akhirnya diputuskan Nana yang diambil dari Reiㅡnaldo. Nana.

Dara mengangguk lemas sambil menyuapkan ice cream mangkoknya yang sudah terasa mencair. Dia menunduk kemudian menghentakan kakinya berkali-kali, kebiasaannya saat sedang kesal. Melihat itu Nana hanya menggelengkan kepalanya. Tak habis pikir bagaimana Dara kesal hanya seperti itu saja. Nana menghembuskan nafasnya dan berhasil menghentikan hentakan kaki Dara namun tak membuat Dara menaikan kepalanya.

Tiba-tiba dia jadi sakit kepala, dia ingat minggu lalu. Ia dipaksa oleh teman-temannya untuk ikut menjadi volunteer Dies Natalis. Bukan hanya teman-temannya, bahkan sang kakak ㅡJohnnyㅡ memaksanya berkali-kali, bahkan ia harus menutup kupingnya dengan menggunakan earphonenya dan mendengarkan lagunya. Tak menyangka, tiba-tiba namanya tercantum? Apa-apaan ini?

PANITIA ㅡ kdy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang