11. Mata-mata 2.O

2.1K 349 31
                                    

❝ Tancapkan pisau secara perlahan dan pasti, jangan sampai ada yang tahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tancapkan pisau secara perlahan dan pasti, jangan sampai ada yang tahu.

ㅡㅡㅡ





Pagi-pagi ini sudah terjadi keributan di area parkir sekolah. Perkaranya karna motor Yuta menyenggol kaca spion mobil Jeffrey yang baru saja memasuki area parkir. Sebenarnya parkir mobil dan motor terpisah namun mobil harus melewati bagian motor terlebih dahulu.

Jeffrey keluar dari mobil dan langsung menghampiri Yuta yang dengan tanpa bersalahnya tetap melajukan motornya hingga terparkir sempurna. Berbeda dengan ekspresi Jeffrey yang dingin menatap Yuta dengan nyalang.

"Yut." Desis Jeffrey. Jeffrey berdiri dibelakang Yuta dengan tangan yang sudah terkepal menahan amarah.

Sedangkan oknum Yuta hanya mendelik, melihat Jeffrey tanpa minat. "Nanti gue ganti. Pinggirin mobil lo tuh, ngalangin mobil raja, noh udah keluar dari mobil." Ucap Yuta sambil menunjuk Doyoung yang sudah keluar dari mobilnya yang sedang memperhatikan keributan Yuta dan Jeffrey.

Yuta berlalu begitu saja dan menghampiri Jeremy yang kebetulan sedang bersender di motornya melihat keributan antara Yuta dan Jeffrey. Oh tentu banyak yang mengamati mereka sampai satpam pun ikut membubarkan massa.

Jeffrey kembali pada mobilnya dan melihat Doyoung sekilas sebelum akhirnya benar-benar masuk ke dalam mobil dan memarkirkan mobilnya dengan benar. Sebelum lebih banyak lagi yang melihat keributan pagi yang merusak hari.

"Kak, kenapa gini sih?" Tanya Dara kepada Johnny yang mereka juga kebetulan melihat adegan keributan. Sedangkan Johnny hanya diam dan mengangkat bahunya acuh mengabaikan pertanyaan Dara.

Melihat Johnny yang tak menjawab dan meninggalkannya terlebih dulu, ia dengan cepat menyusul Johnny. "Kak separah itu? Kita bener-bener ngga jadi acara? Batal? Beneran? Kak jawab."

Johnny menggelengkan kepalanya dan menutup kedua kupingnya. Berusaha tak ingin mendengar pertanyaan adiknya itu. Ya, semenjak rapat terakhir yang diberhentikan karna gaduh dan pesan terakhir dari Doyoung supaya kondisi tenang terlebih dulu, tidak ada lagi pembicaraan digrup panitia. Semua mungkin sedang kecewa.

"Kak ih! Ngeselin banget."

"Bukannya lo ngga mau ikut panitia?" Tanya Johnny tiba-tiba membuat Dara jadi salah tingkah sendiri. Johnny yang menatapnya dengan raut curiga membuatnya bertambah salah tingkah dan bingung. Benar juga? Pikirnya.

Dara melangkahkan kakinya dengan cepat tanpa menghiraukan tatapan mata Johnny yang bingung namun kemudian mengembangkan senyumnya senang. Itu artinya adiknya itu sudah mulai terbiasa dengan keadaannya saat ini, kan?

 Itu artinya adiknya itu sudah mulai terbiasa dengan keadaannya saat ini, kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PANITIA ㅡ kdy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang