23. Rasa

1.9K 310 33
                                    

❝ Jantung berdebar, badan bergetar, wajah merona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jantung berdebar, badan bergetar, wajah merona. Itu gejala apa? Jatuh cinta atau kejang ringan? ❞
ㅡY.






















Setelah menyelesaikan perlombaan, tentu saja semua aktivitas belajar mengajar kembali aktif setelah hanya mengerjakan tugas seadanya oleh guru. Kelas sepuluh dan sebelas yang bersiap untuk menghadapi ujian tengah semesternya. Dan kelas dua belas yang kembali dengan ujian-ujian mereka. Tidak lupa, kembali sibuk dengan persiapan untuk penutupan nanti.

Masih ada satu agenda lagi sebelum mereka beristirahat ntuk mereka menghela nafas. Belum lagi kelas dua belas yang juga menghadapi ujian kelulusan untuk mereka. Tidak heran bukan, banyak dari kelas dua belas yang tidak ingin mengikuti kepanitian dies natalis ini.

Dara berjalan sambil sesekali merenggangkan otot-otot tubuhnya. Rasanya pegal sekali duduk mendengarkan guru dan mencatat papan tulis. Rasanya juga sudah bosan dua jam di kelas, ia ingin kembali bebas seperti saat sedang perlombaan. Dara berjalan kearah toilet karna memang ia juga ingin buang air kecil. Namun, siapa sangka ia justru bertemu dengan Doyoung dan seorang perempuan yang membelakanginya.

Dara sedikit menyipitkan matanya, walaupun ia dibelakangi namun tetap mengenali sosok perempuan tersebut. Ia yakin bahwa perempuan itu adalah temannya sendiri.

Doyoung yang memang tak sengaja melihatnya, mengangkat sebelah alisnya melihat tingkah Dara yang mencurigakan. Melihat Doyoung yang tidak memperhatikannya, ia kemudian mengikuti arah pandang Doyoung. Memutar tubuhnya dan mendapati Dara yang sedang menatap mereka curiga.

"Teman kamu kenapa?" Gumam Doyoung pada orang yang dihadapannya itu. Sedangkan yang diajak bicara itu hanya terkekeh dan menggeleng, tidak mengerti.

Karna sudah tertangkap basah, Dara tersenyum kikuk dan melambaikan tangannya. Tidak berniat memanggil karna sedang dalam waktu pelajaran. Bisa-bisa ia ditarik kembali ke dalam kelasnya.

Dara segera berjalan cepat memasuki toilet sambil menahan malunya dan meruntuki kebodohannya didepan Doyoung. Barulah ia bernafas lega setelah masuk kedalam bilik toilet. Tidak lama ia menyelesaikan urusannya, merapikan seragam dan rambutnya. Ia sedikit berdoa agar tidak bertemu dengan Doyoung kembali. Mungkin jika ingin ke toilet, ia lebih baik menggunakan toilet lantai paling bawah, lantai kelas sebelas, dibandingkan dengan menggunakan toilet lantai dua, lantai kelas dua belas.

"Oh, hai Dar!" Sapa seseorang yang baru masuk toilet.

Dara tersenyum membalas sapaannya. "Hai kak Yerin!"

Yerin tersenyum simpul. "Udah mau balik?"

Dara tersenyum dan mengangguk. Sejujurnya ia sama sekali tidak ingin keluar dari toilet. Namun, ia malu dengan Yerin jika berlama-lama di toilet. Mungkin ia akan disangka penghuni toilet.

PANITIA ㅡ kdy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang