Yuta yang sedang menyedot minumannya tersedak begitu mejanya digebrak dengan kencang oleh oknum bernama Haidar saat memasuki ruangan OSIS yang akan digunakan untuk rapat. Namun, Haidar langsung terkena karma karna hal tersebut, Haidar terkena cipratan air minuman dari mulut Yuta sendiri dan langsung mendapatkan tawaan dari yang lain. Bahkan Yuta sendiri ikut menertawakannya."Bang ah!"
"Makanya jangan kurang ajar lo."
Haidar segera menyingkir dari meja Yuta dan duduk mendekat kearah Johnny dan Jeffrey yang sedang berdiskusi. Haidar memperhatikan Jeffrey yang sedang menggambar letak lapangan.
"Nanti dimajuin dikit aja. Gawang nanti minta dipindahin."
"Ring basket bisa dicopot dulu ngga sih?"
Jeffrey mengangguk. "Bisa sih kayaknya, di buka baut-bautnya. Tapi ribet lah gila."
Haidar mengerjap masih bingung dengan percakapan kedua kakak kelasnya itu. "Kenapa bang?"
Jeffrey dan Johnny menoleh. "Ngomongin panggung."
"Buat?"
Johnny menjitak pelan kepala Haidar. "Penutupan lah, Dar."
Haidar terkejut, ia membulatkan matanya tidak percaya. Ia tidak tahu jika hari ini akan membahas masalah penutupan dies natalis. Yang ia pikir hanya evaluasi.
"Bukannya sekarang evaluasi?" Ucap Haidar karna minggu kemarin, Evaluasi dibatalkan karna adanya simulasi untuk ujian kelas dua belas.
Johnny dan Jeffrey menggeleng. "Evaluasi yang bahas Doyoung sama Taeil doang. Dipercepat biar langsung rapat gitu, soalnya bentar lagi kita yang kelas dua belas ngga bisa ikut rapat terus. Banyak acara lah kita." Jelas Jeffrey.
Tidak heran memang, terhitung sekitar dua bulanan lagi ada ujian kelulusan untuk kelas dua belas. Tentu saja, waktu singkat itu akan digunakan untuk belajar dan beberapa simulasi untuk ujian mereka.
Haidar mengantupkan bibirnya dan mengangguk paham. Bersamaan dengan Doyoung yang masuk dengan rambutnya yang masih sedikit basah seperti sehabis wudhu. Wajahnya juga sedikit terlihat lelah, sebenarnya bukan hanya Doyoung saja yang wajahnya terlihat lelah, semua yang ada di ruangan terlihat lelah terlebih anggota yang duduk di kelas dua belas seperti Doyoung.
Seperti biasa, Doyoung duduk ditengah dengan formasi kanan Taeil dan kirinya Theo. Ia menghela nafasnya dan mengeluarkan secarik kertas. Telah ia susun apa saja yang ingin ia bahas pada pertemuan kali ini.
Doyoung berdeham dan memperhatikan para anggotanya yang kini sedang menaruh atensi padanya. Ia sedikit tersenyum.
"Selamat sore semua, maaf sedikit telat karna tadi saya harus bertemu dengan bu Atifa." Ucap Doyoung. Ia memberi jeda untuk menarik nafasnya dan menghembuskan nafasnya. "Terima kasih untuk kalian yang sudah berkumpul. Hari ini ada evaluasi hanya dari saya dan Taeil."
Seorang anggotanya mengangkat tangan menginterupsi ucapan Doyoung.
"Maaf kak, berarti dari masing-masing seksi tidak usah memberikan evaluasi?" Pertanyaan tersebut langsung diangguki oleh Doyoung dan bahkan Taeil.
"Untuk mempercepat waktu karna supaya kita bisa langsung rapat. Banyak yang harus dimatangkan."
Penjelasan Doyoung tersebut langsung disambut dengan pekikan terkejut dari para anggotanya yang sebagian tidak tahu menahu.
"Hm, ngga kaget sih." Gumam Dara sambil melipat tangannya dan menyenderkan tubuhnya pada senderan kursi.
Teman sebelahnya menengok kearahnya. "Lo udah tahu, Dar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PANITIA ㅡ kdy ✔
Fanfic❝ Ra, selamat bergabung menjadi panitia Dies Natalis. ❞ ㅡ Doyoung. Disclaimer: • Semi baku • NCT lokal • Halu Started: April 2020 End: December 2020 [Revisi: March 2021] 15082020 #1 in Panitia 24012021 #1 in doyoungnct