29. Final

2.2K 347 33
                                    

❝ Nikmati momennya, syukuri hadirnya, waktu tidak pernah bisa diulang kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nikmati momennya, syukuri hadirnya, waktu tidak pernah bisa diulang kembali. ❞












Hampir sebulan sejak hari dimana Dara mengetahui bahwa Doyoung berpacaran dengan sehabatnya, Zahra. Dan sejak saat itu juga, Doyoung dan Zahra memutuskan untuk tidak lagi menyembunyikan hubungan mereka. Walaupun tetap saja ada seseorang yang tidak menyukai perihal status mereka. Bahkan Haidar, Jeno, Nana dan Radit sedikit terkejut mengetahui bahwa hubungan Doyoung dan Zahra sudah terekspos dan tidak lagi backstreet. Dan sejak saat itu Doyoung mengerti mengapa Dara berjaga jarak dengannya.

Haidar bahkan sedikit bangga terhadap dirinya yang sampai saat itu tidak membocorkan hal apapun. Padahal, yang lain sudah sangat khawatir Haidar akan membocorkan hal tersebut. Seperti saat Johnny yang ketahuan berpacaran oleh Dara karna ulah Haidar. Ah, sangat disayangkan.

Atmosfer sedikit berubah antara Dara dan Doyoung. Bahkan Dara enggan untuk membalas pesan dari Doyoung walaupun pesannya memang membicarakan tentang Hari6, dan tentang acara. Dara akan membalas jika Doyoung menge-chat pada grup chat panitia.

Dara sadar dan tahu bahwa tanpa sadar perlakuan Doyoung itu membuatnya menyukai sosok Doyoung. Sejak Doyoung memberikan sikap yang baik dan tidak seperti yang ia pikirkan selama ini. Saat ia tidak dijemput oleh Johnny dan saat ia menerima ajakan Doyoung, tanpa sadar ia menaruh rasa pada Doyoung. Dan dari sanalah beberapa minggu ini, Dara menyalahkan Johnny karna ia tidak menjemputnya. Membuat Johnny yang sedang pusing dengan ujiannya menjadi tambah terganggu dan tidak jarang Johnny akan menjitak atau melakukan tindak kekerasan dengan konteks kakak adik dan tentu membuat kedua orang tua mereka hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Akhirnya selesai!" Teriak Yuta sambil merentangkan tangannya keatas merasakan kebebasan yang merenggut selama empat hari ini.

"Duh nyesel banget gue ngambil Fisika deh." Gerutu Jeffrey selesainya ia ujian.

Hari ini, hari terakhir mereka melakasanakan ujian. Karna sistem yang membagi ujian jadi beberapa kloter, membuat sebagian yang telah selesai ujian sudah lega dan berteriak senang karna selesainya ujian.

"Jangan berisik, ya!" Tegur pengawas dari salah satu ruangan yang merasa terganggu karna sekolah sekarang menjadi ruang suci alias tidak ada yang boleh bersuara.

Setelah ditegur seperti itu, dengan cepat mereka berlari meninggalkan koridor sekolah dengan tawa dan senyum yang menghias di wajah mereka. Senang rasanya satu beban sudah lepas. Berbeda dengan Doyoung dan Taeil yang bebannya kini sudah lepas semua. Doyoung dan Taeil diterima diperguruan tinggi lewat jalur rapot sistem nasional yang artinya ia tidak perlu ujian lagi. Sedangkan yang lain sayangnya tidak dapat. Namun, sedikit Johnny bahagia karna ia tidak jadi masuk kedokteran.

Sedikit cerita, Johnny memiliki perjanjian dengan orang tuanya. Perjanjian untuk menguntungkan kedua belah pihak. Johnny akan mengambil kedokteran untuk sistem rapot nasional sedangkan apabila tidak lolos ia akan mengambil apa yang ia inginkan.

PANITIA ㅡ kdy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang