12. Terbongkar

2.5K 368 38
                                    

+ 4000+words, baca pelan-pelan saja ya.

+ 4000+words, baca pelan-pelan saja ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I like shining, you be lyin'. I be grindin', you waste time. Know you wanna roll with me. We never lose.

Yuta dan Jeremy serta Lino yang sedang duduk bersama di kantin menikmati makanan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuta dan Jeremy serta Lino yang sedang duduk bersama di kantin menikmati makanan mereka. Sesekali mereka membicarakan hal-hal yang jujur saja membuat Yuta malas mendengarnya. Sekali lagi, jika ini bukan pura-pura, mungkin ia sudah bercanda dengan temannya yang lain. Bukan malah terjebak dengan adik kelasnya yang menurutnya sampah ini.

Jika bukan karna masalah pertemanan serta usaha yang dibangun oleh teman-temannya serta dia, mana mungkin ia mau dengan berpura-pura dekat dengan Jeremy dan dijadikan umpan. Rasanya malas sekali, pembicaraan mereka tak jauh-jauh dari menjelek-jelekkan orang lain. Ya, seseorang yang kutu buku, yang menggunakan kaca mata tak sesuai dengan wajah, bahkan tadi Jeremy, menyuruh adik kelasnya untuk membelikannya makanan jika saja Yuta tidak melarangnya.

Dari sini pula, Yuta menyadari bahwa Lino bukan seseorang yang pendiam seperti saat sedang rapat. Sedikit informasi, Lino menjabat sebagai anggota humas, dibawah koordinir Mark. Yuta pikir Lino akan menjadi sosok pendengar untuk Jeremy. Namun, ternyata sama saja.

Semenjak duduk bersama dan Yuta dalam keadaan yang sedang tidak enak hati dan sudah muak. Ia sengaja untuk menyeret masalah yang menyebabkan dia harus berpura-pura seperti ini sekarang. Sebelum membicarakan apa yang ingin ia bicarakan, ia berpura-pura bermain ponsel padahal ia sedang menyalakan recorder untuk merekam pembicaraan mereka.

"Lin, masalah sponsor gimana?" Tanya Yuta yang berusaha untuk mengatur ekspresi wajahnya.

Lino mengangkat bahunya. "Ngga tau deh bang, lo emang ngga dikasih tau sama Mark?"

Jeremy tertawa kecil. "Lo liat sendiri kan dia dibuang?" Justru Jeremylah yang menjawab pertanyaan untuk Yuta.

Yuta hanya tersenyum kecil, padahal dalam hatinya ia mengata-ngatai Jeremy karna bodoh. Lino terkekeh mendengarnya. "Fix batal ngga sih bang? Kemaren bang Doyoung langsung nutup rapat gitu aja."

PANITIA ㅡ kdy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang