3O. Persiapan

3K 357 37
                                    

❝ Ayo mana senyumnya? ❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayo mana senyumnya?
















Dara yang tengah duduk dipinggir lapangan dengan meminum es teh ditengah-tengah panasnya dunia harus terusik karna seorang laki-laki berinisial, M A R K, dengan seenaknya menarik gelas plastik miliknya. Dan meminum es teh yang ia beli itu dengan enaknya. Padahal ia sedang menikmati hilir angin yang berhembus dibawah pohon.

"Kak Mark!"

Mark yang telah selesai meminumnya dengan tanpa dosanya menyerahkan kembali es teh tersebut kepada sang pemilik. Tidak lupa menyeka keringatnya karna ia membawa barang berat dari ruang OSIS ke atas panggung dan seperti itu terus. Bukan hanya Mark, beberapa panitia yang laki-lakipun seperti itu. Sedangkan panitia yang perempuan akan mendekor sisanya dan itupun tidak semua.

Mark terkekeh melihat wajah Dara yang kesal menatapnya. "Seger banget, Dar."

"Beli dong!"

Mark mengangkat bahunya acuh. Merasa tidak bersalah sama sekali. Padahal Mark meminumnya bisa dibilang sampai habis karna es teh itu hanya meninggalkan satu tegukan saja.

"Ya ampun, Dara, ini masih banyak." Ucap Mark namun tetap terkekeh. Karna ia pun tahu bahwa es teh itu hanya tertinggal sedikit. "Tungguin es batunya mencair aja ya?"

Dara menatap tajam Mark yang dengan polosnya tersenyum kepada Dara. Dara segera meneguk es tehnya hingga habis dan meletakan gelas berisi es batu disampingnya.

Mark menatap lurus kearah panggung yang sedang dalam tahap finalisasi. Memastikan bahwa panggung tersebut sudah dibuat dengan aman.

"Ngga canggung?"

Dara melirik kearah Mark. "Siapa?"

"Kita?" Mark menoleh pada Dara yang tengah mendengus.

"Jangan diingetin."

"Belum lama kita canggung." Lanjut Mark dan kembali menatap panggung.

"Kak."

Mark terkekeh. "Iya. Ngga kok."

Baik Dara dan Mark kembali diam. Mark benar-benar terpaku pada orang yang sedang mengerjakan panggung dibawah sana. Memastikan penyanggah terpasang dengan benar.

"Cinta monyet lucu ya, Dar?" Mark kembali bersuara membuat tubuhnya mendadak kaku. "Suka-sukaan di umur sekarang kayaknya sekedar suka biasa ya."

Dara terkekeh, benar. Diseusia belasan tahun, seseorang berkata menyukai seseorang sepertinya hanya sekedar suka tanpa mengerti bagaimana perasaan sesungguhnya.

"Komitmennya belum ada, masih bingung perasaan sendiri. Masih mau main-main." Dara melihat Mark yang hanya menatap lurus entah kemana. "Kalau gue seiman sama lo, mungkin sekarang bisa jadi kita pacaran ya, Dar?" Kekehnya membuat Dara meninju pelan lengan Mark.

PANITIA ㅡ kdy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang