❝ Acara hari pertama, deg-degannya bikin mules. ❞
ㅡH.
Pagi hari seperti yang dibicarakan kemarin saat rapat, pukul setengah tujuh bahkan kurang dari setengah tujuh para panitia yang bertugas mulai berlalu lalang. Mengangkat ini dan itu, memastikan bahwa tidak ada yang kurang. Sampai barang sekecil dan tidak sepenting apapun dipastikan tetap ada.
Pukul setengah tujug seperti ini, sekolah sudah banyak siswa dan siswi yang berlalu lalang pula karna mereka tidak diliburkan. Hanya panitia yang bertugas yang di perbolehkan izin untuk acara. Namun, mereka yang masuk juga hanya untuk mengerjakan tugas lalu dikumpulkan, setelah itu mereka bebas.
Doyoung sebagai ketua pelaksananya yang sejak dua hari berkoar-koar di grup chat memastikan bahwa para anggotanya bekerja dengan baik. Mulai dari PDD yang membagikan name tag pada panitia, logistik yang sibuk mengangkat ini itu dibantu dengan panitia yang sedang menganggur agar cepat selesai, danus yang membuat stand dibantu dengan panitia lain, humas dan acara yang sedang menempelkan nama-nama ruangan dan denah agar mempermudah.
Doyoung berjalan kearah Taeil yang sedang memastikan bahwa obat-obatan pertolongan pertama lengkap. Anggota PMR yang turun ke lapangan ada empat orang dengan dua orang perempuan dan dua orang laki-laki.
Setelah memastikan obat-obatan aman, mereka berdua berjalan kearah depan. Memastikan meja registrasi dan panitia yang bertugas sudah ada siap di posisi.
"Ganteng banget ngga sih gue, bang."
Haidar yang sepertinya baru datang itu justru menyambut Doyoung dan Taeil yang rasanya ingin memarahinya. Haidar tahu bahwa ia telat, karna ia baru terbangun pukul enam lewat, itu juga ia sampai disiram oleh ibunya karna tak terbangun dengan suara alarm dan bentakan ibunya.
Doyoung dan Taeil memperhatikan pakaian yang digunakan oleh Haidar. Menggunakan jas hitam, kemeja putih, dasi, celana hitam bahan, dan sepatu yang membuatnya terkesan formal.
"Kok pakaian lo gini? Formal banget, lo mau ke acara award?" Tanya Taeil dengan ekspresi bingung. Tak hanya Taeil sedari tadi di otak Doyoung pun pertanyaannya sama.
"Kan gue MC." Jawab Haidar sambil merapikan dasinya.
"Lah si Johnny ngga pake dasi sama kemeja putih tuh. Lo ngga komunikasi?"
Mendengar penuturan Doyoung, Haidar membelalakan matanya. "Kok gitu? Mana bang Johnny?"
Baik Doyoung dan Taeil menunjuk kearah belakang. Bermaksud bahwa Johnny sedang sibuk mengurusi hal-hal lainnya. Segera Haidar berlari kedalan dan mencari Johnny, partner MCnya nanti.
Doyoung dan Taeil hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan yang dilakukan Haidar. Mereka kembali fokus dengan para peserta dari berbagai sekolah dengan supporter yang mereka bawa. Peserta dan supporter dipisahkan dari antrian karna peserta harus mengisi registrasi dan mendapatkan name tag, supaya mereka dapat menukarnya dengan snack nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANITIA ㅡ kdy ✔
Fiksi Penggemar❝ Ra, selamat bergabung menjadi panitia Dies Natalis. ❞ ㅡ Doyoung. Disclaimer: • Semi baku • NCT lokal • Halu Started: April 2020 End: December 2020 [Revisi: March 2021] 15082020 #1 in Panitia 24012021 #1 in doyoungnct