❝ Kita bukan robot yang tidak ada rasa lelah, jika lelah ayo istirahat sebentar. ❞
Memasuki hari kedua, seperti hari pertama yang sibuk. Hari kedua pun sama, masih sibuk seperti hari kemarin. Masih belum terbiasa dengan sulitnya mengatur kepanitian ini. Dimulai dari awal, registrasi yang harus menunggu Sejeong dan Theo mencetak lembar registrasi. Padahal waktu pembukaan registrasi tinggal lima menit lagi, dan kertasnya belum siap. Kesalahan kecil yang mereka abaikan. Untung saja, mereka bisa dengan cepat menyelesaikannya.
Kemudian Yuta yang susah mencari bendahara satu dan dua, yaitu Yerin dan Joy. Bahkan Yuta sampai mengumpat selama mencari. Bagaimana tidak, ia terkejut ketika melihat Joy dan Yerin yang baru saja datang dengan mengendap-endap, tidak ingin melewati bagian panitia dan membaur dengan para peserta yang sedang registrasi.
"Anjir, baru datang ya lo berdua, nyet."
Yerin dan Joy terkejut ketika dihadang oleh Yuta yang menampilkan wajah garangnya. Menatap tajam dan berkacak pinggang. Tak heran jika petugas pagi setiap Senin adalah Yuta, wajahnya yang seram membuat siswa siswi segan dengannya dan tak berani menatap wajahnya.
"Ya ampun, Yut, ngagetin tau!" Gerutu Joy yang memang lebih sedikit berani padahal jantungnya sudah berdegup. Namun sedikit bersyukur karna yang menghadangnya bukan Taeil apalagi Doyoung, bisa-bisa Joy akan berlutut agar dimaafkan.
Yuta berdecak. "Bagi duit."
"Anjeng, lo malak gue?"
Yuta mengernyit dan menjitak kepala Joy dengan sedikit kencang bahkan Yerin sedikit meringis. Memang Yuta sangat menyebal sangat suka menjitak kepala perempuan.
"Dih, gue juga kaya. Ngapain gue malak lo ya jelangkung. Ini buat beli batrai. Kurang tuh, buat toa, mic dan lain-lain."
Dengan cepat Joy mengeluarkan uang sambil menatap sebal Yuta. Bagaimana tidak sebal, bukannya meminta dengan baik-baik justru malah menjitak kepalanya.
"Nih. Jangan lupa struck, kembaliannya jangan diambil. Awas lo." Sinis Joy.
Yuta menerima uang itu dengan senang. "Thanks, gue jalan dulu." Pamitnya namun sebelum benar-benar meninggalkan Joy dan Yerin. Ia menakut-nakuti dua orang tersebut. "Awas hati-hati kena amuk Doyoung sama Taeil." Setelahnya Yuta berlari meninggalkan Yerin dan Joy yang menatapnya dengan sinis.
Meninggalkan tempat tersebut, Joy dan Yerin berjalan dengan mengendap-endap. Mencari jalan lain untuk ke tempat panitia berkumpul. Dan syukurnya tak ada yang menyadari kehadiran mereka, tidak seperti Yuta yang memang peka saja dengan kesalahan seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANITIA ㅡ kdy ✔
Fanfiction❝ Ra, selamat bergabung menjadi panitia Dies Natalis. ❞ ㅡ Doyoung. Disclaimer: • Semi baku • NCT lokal • Halu Started: April 2020 End: December 2020 [Revisi: March 2021] 15082020 #1 in Panitia 24012021 #1 in doyoungnct