+ 3000+words. Baca pelan-pelan aja ya
❝ Perhatikan orang sekitarmu, beberapa orang ada yang memelukmu dengan erat lalu menusukkan pisaunya. ❞
***
Suara berbisik-bisik terdengar sangat berisik ditelinga Doyoung. Banyak sekali siswa-siswi yang pagi hari ini menyambut pagi Doyoung dengan bisikkan dan tuduhan tak enak kepadanya. Doyoung rasanya ingin menghampiri satu-satu anak yang membicarakannya yang menurutnya sangat tidak sesuai dengan fakta.
Sebuah tangan menepuk pundaknya dan terlihat seorang perempuan dengan senyum ringan menyambutnya. Inilah yang seharusnya penyambutan yang dilihat oleh Doyoung pada pagi hari ini. Senyum simpul dan manis yang menyapanya, bukan bisik-bisik tetangga yang hanya mengomentari kinerjanya tanpa adanya saran.
"Pagi."
Doyoung tersenyum membalas dengan tulus senyuman hangat yang menyambutnya. "Pagi."
"Ngga perlu dikhawatirin kan?"
Doyoung terkekeh dan menggeleng pelan, menghiraukan tatapan yang dilayangkan kepadanya saat ia berjalan. "Ngga usah khawatir, kamu tahu aku kan?"
Perempuan itu hanya tertawa kecil mendengar penuturan dari Doyoung. Benar, Doyoung bukan seseorang yang terpancing dengan ucapan-ucapan tak bermutu. Mereka hanya berbicara berdasarakan 'katanya' bukan faktanya.
Doyoung yang akan memasuki kelasnya itu berhenti ketika melihat seorang perempuan yang berjalan memasuki koridor hampir menaiki tangga. Sedangkan perempuan disampingnya ikut terhenti dan memandang Doyoung bingung.
"Kenapa, Doy?"
"Ra! Dara!" Doyoung mengabaikan pertanyaan perempuan disampingnya itu.
Dara yang merasa dipanggil berhenti dan melihat kearah suara yang memanggilnya. Rasanya saat itu Dara ingin menghilang saja, berharap memiliki kekuatan teleport supaya ia bisa langsung cepat ke kelasnya tanpa harus melewati koridor kelas 12 dan menurut prediksi akan 95% bertemu dengan Doyoung.
Untung saja Dara tidak sendiri, ia bersama Yuqi. Berbeda dengan ekspresi Dara yang terkejut melihat Doyoung. Yuqi justru terkejut melihat Doyoung dan perempuan disebelahnya.
"Kamu masuk duluan aja, Se." Ujar Doyoung dan menghampiri Dara yang sedang mematung.
Dalam hati Dara ia sudah merapalkan mantra-mantra agar pagi ini ia tidak terkena sial alias kena marah Doyoung. Masih ingat tentang Dara yang harus membawa Hari6 untuk pensi kan? Semenjak ujian praktik kelas 12, Doyoung jadi sulit untuk menanyakan progres Dara dan hanya lewat chat lah ia bisa berkomunikasi.
"Pagi, kak." Sapa Dara dan Yuqi saat Doyoung sudah dihadapan mereka. Dara yang menatap Doyoung dengan cemas sedangkan Yuqi menatap kelas Doyoung yang baru saja dimasuki perempuan yang bersama Doyoung, tentu saja karna mereka sekelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANITIA ㅡ kdy ✔
Fanfiction❝ Ra, selamat bergabung menjadi panitia Dies Natalis. ❞ ㅡ Doyoung. Disclaimer: • Semi baku • NCT lokal • Halu Started: April 2020 End: December 2020 [Revisi: March 2021] 15082020 #1 in Panitia 24012021 #1 in doyoungnct