Skenario hidup memang tidak ada yang pernah tahu bagaimana kedepannya.
ㅡJ.
Mungkin bagi sebagian orang, ujian merupakan hal yang tak mereka anggap pusing. Biarlah ujian menjadi angin lalu. Tapi tidak dengan Johnny, siswa kelas dua belas yang sedang pada masa ujian prakteknya.
Saat ini, dia sedang diam di kamar dengan menghafalkan pelajaran biologinya sambil memperagakannya. Ketika ia lupa, ia akan segera membuka catatannya kembali.
Jika direnungkan olehnya, rasanya baru saja ia berlibur bersama keluarganya ketika libur semesteran kemarin. Sekarang, ia sedang sibuk dengan ujian-ujian yang akan ia rasakan selama empat bulan nanti.
Johnny menghela nafasnya, biasanya sebelum ujian-ujian seperti ini Johnny akan bermain bersama teman-temannya. Rasanya ia rindu dengan masa tidak sibuknya itu. Ingin bermainpun teman-temannya juga pasti sedang sibuk menyiapkan ujian mereka.
Johnny sedikit beruntung, jika tidak menerima ajakan Doyoung yang menjadi panitia mungkin mereka akan disibukan hal lain dan akan jarang bertemu.
Johnny membanting dirinya pada kasurnya. Menatap kearah langit-langit atap kamarnya. Menerawang jauh, memikirkan bagaimana setelah ini. Belum lagi dia menentukan apa yang harus diambil karna dia mendapat jalur SNM.
Johnny bangkit keluar kamarnya, rasanya dia butuh berbicara dengan adiknya.
"Loh?"
Johnny terkejut ketika melihat Dara yang rapih keluar dari kamarnya. Tidak biasanya ia akan keluar jam malam kalau tidak dipaksa oleh ibunya ke warung dan pasti hanya menggunakan baju tidur, tidak sampai rapih seperti sekarang.
Dara melihat kearah Johnny yang berjalan mengahmpirinya, "baru keluar? Lagi ngerem telor di dalem?" Sejujurnya itu adalah candaan Johnny kepadanya.
"Mau kemana?" Johnny mengabaikan gurauan Dara karna yang terpenting sekarang Dara rapih di jam malam seperti ini. Terlebih lagi sore tadi Dara bercerita besok katanya dia ada kuis dan dengan santainya dia seperti ingin pergi keluar?
Dara menaikan sebelah alisnya, "mandi." Dara mendengus, "mau keluarlah, kak."
Dara kemudian beralih menuju ruang keluarga menghampiri ibunya. Tentu saja Johnny mengekori.
"Udah rapih? Dijemput siapa?"
Johnny yang heran dengan ucapan ringan dari ibunya itu segera menegur ibunya, "mah, ini malem loh. Ngebolehin Dara keluar? Besok dia ada kuis."
Dara dan ibunya melihat kearah Johnny dengan wajah bingung. "Kalo adek kamu keluar terus ada kuis kenapa? Apa ada hubungannya?"
Dara mengerjap berkali-kali, "kak gue mau main, bukan mati. Ngga usah khawatir gitu lah." Dara hanya terkekeh gemas melihat wajah khwatir dan bingungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANITIA ㅡ kdy ✔
Fiksi Penggemar❝ Ra, selamat bergabung menjadi panitia Dies Natalis. ❞ ㅡ Doyoung. Disclaimer: • Semi baku • NCT lokal • Halu Started: April 2020 End: December 2020 [Revisi: March 2021] 15082020 #1 in Panitia 24012021 #1 in doyoungnct