❝ Mari bergerak mundur, sebelum jatuh karna diujung sana ada tebing dalam. ❞
Suara ribut-ribut datang dari koridor lantai tiga dimana merupakan koridor kelas sepuluh, berteriak menyerukan jualan yang sedang diperjualkan. Janu dan beberapa anggota danus sibuk masuk dari kelas ke kelas lain untuk menawarkan jajanan yang dijual.
"Risol, pie, pastel, yang belum sarapan, yuk sarapan dulu!"
"Beli dong beli."
Suara teriakan Janu yang berasal dari koridor membuat Haidar dan Nana yang sedang mengerjakan tugas sedikit terganggu. Mereka mengernyit sambil menggerutu dengan mata yang masih fokus pada buku tulis milik Radit. Rasanya kedua tangan mereka ingin menutup telinga mereka.
"Duh, berisik banget deh bang Janu."
Bertepatan dengan keluhan Haidar itu, pintu kelas mereka terbuka dengan kencang seperti dobrakan yang membuat seisi kelas sedikit terkejut, bahkan sanking terkejutnya Nana sedikit terlonjak sehingga membuatnya mengenai tangan Haidar dan membuat buku Haidar sedikit tercoret.
"Ah!"
"Bukan gue!"
"Beli dong, yuk, beli!" Seru Janu sambil menghampiri meja Haidar dan Nana. Ia bahkan meletakan dagangannya diatas buku milik Radit yang sedang mereka berdua salin.
"Bang!" Pekik mereka berdua dimana dibelakang mereka, Jeno dan Radit tertawa karna Janu yang menghalangi. Pasalnya Haidar dan Nana sedang terburu-buru karna jam pelajaran sebentar lagi akan dimulai dan tugasnya harus dikumpulkan saat guru masuk. Maklum, tugas menjadi sangat menumpuk setelah perlombaan.
Janu melirik Haidar dan Nana sebentar. Hanya melirik tanpa niat untuk mengangkat dagangan itu. "Beli dulu."
Haidar menggeleng dan mendorong dagangan berisi risol dan kawan-kawannya. "Ngga bisa, awas!"
Janu mengangkat dagangannya, baru saja ingin menulis kembali, Haidar dan Nana kini memekik tertahan karna Janu meletakan kembali dagangannya.
"ANJㅡ"
"An apa tuh?" Janu menaik turunkan alisnya, menggoda kedua adik kelasnya yang sudah kesal dengan sikap Janu yang mengganggu mereka. Bayangkan saja, sepuluh menit lagi akan bel masuk untuk jam pelajaran pertama dan masih ada tiga soal lagi jawaban yang perlu mereka salin dalam buku tulis mereka.
"Bang!"
Sebuah panggilan dari arah luar kelas memanggil Janu membuatnya mengalihkan pandangannya menuju sang pemanggil.
"Ada yang mau beli di kelas sebelah." Mendengar hal tersebut Janu mengangguk dan mengangkat barang dagangannya. Membuat Haidar dan Nana sedikit bersyukur dan dengan cepat mengusir Janu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANITIA ㅡ kdy ✔
Fanfic❝ Ra, selamat bergabung menjadi panitia Dies Natalis. ❞ ㅡ Doyoung. Disclaimer: • Semi baku • NCT lokal • Halu Started: April 2020 End: December 2020 [Revisi: March 2021] 15082020 #1 in Panitia 24012021 #1 in doyoungnct