penutupan

3.1K 374 120
                                    


❝ Selamat tinggal, masa lalu. Hallo, orang baru? ❞








Hari ini, hari Sabtu dengan sejuta kesibukkan yang terjadi pada lapangan sekolah. Mulai dari mendekor, penempelan nama ruangan serta membersihkan ruangan, merapihkan panggung, pemasangan sound system, pengecekkan serta palang untuk memisahkan panggung dengan penonton. Radit yang tengah membagikan name tag panitia, Nana yang tengah sibuk mengatur kameranya, Jeno dan Haidar yang diatas panggung sedang sibuk mengecek mic dan tes suara.

Janu dan Dara yang sedang menghitung tiket yang telah di cetak oleh Yuqi untuk keperluan OTSnya. Hari ini mungkin sedikit sibuk untuk Dara karna setelah tiket OTS habis, ia harus menggiring Hari6, karna ia merupakan penanggung jawab Hari6 bersama Doyoung. Sedikit harus menahan perasaannya memang mengingat ia dan Doyoung yang membawa Hari6.

"Misi-misi, berat."

Dari kejauhan terlihat Yuta yang membawa dua kardus botol air mineral. Tentu saja untuk tamu dan Hari6. Janu, Dara dan Yuqi sedikit terkekeh melihat Yuta dengan wajah memerah menahan berat dua kardus tersebut. 

"Kenapa ngga satu-satu dulu sih, bang?" Ucap Janu ketika Yuta berjalan melewatinya dan menaruh kardus itu dibelakang Janu.

"Lama. Anak logistik juga pada sibuk ngatur ruangan buat Hari6 sama diluar. Lagi chaos banget." Yuta mendudukkan tubuhnya disamping Janu sambil melirik kearah tiket yang telah disusun. Lalu ia melihat kearah Dara. "Jam berapa datangnya, Hari6?"

Dara yang tadinya sedang sibuk melihat tiket, jadi mengangkat kepalanya dan menatap Yuta, kakak kelasnya yang berdarah Jepang itu. "Kata kak Brian sih, sekitar jam delapan udah jalan kok."

Yuta, Janu dan Yuqi sedikit tersentak. "Waw, udah deket banget nih pake embel-embel kak segala. Enak nih deket sama artis." Mendengar ucapan Yuta, Dara hanya terkekeh.

"Disuruhnya panggil kak aja gitu." Ucap Dara sambil berdiri diikuti Janu dan Yuqi. Membuat Yuta menengadah karna posisinya yang lebih rendah.

"Udah selesai?" Tanya Yuta yang diangguki oleh Janu.

Janu menunjuk leher Yuta yang tidak tergantung name tag. "Name tag jangan lupa, bang. Btw kata bang Doyoung, angkatan sebelumnya bakal dateng."

Yuta mendengus mungkin sedikit kesal. "Duh, sialan. Gue masih kesel sama si caplang." Keluhnya dan membuat Janu tertawa mengingat kejadian dulu. Sedangkan Dara dan Yuqi hanya saling berpandangan tidak mengerti pembicaraan dua laki-laki tersebut.

"Yaudah bang, kita kedepan. Name tag di Radit bang jangan lupa!" Ucap Janu sambil berjalan meninggalkan Yuta yang sedang beristirahat karna kelelahan membawa kardus-kardus sendirian.

Yuta sedikit melirik pintu ketika ia merasakan ada seseorang yang akan memasuki ruangan. Siapa sangka sosok yang sudah jarang ia temui memasuki ruangan dengan wajah datarnya tanpa merasa malu sama sekali. Yuta segera berdiri dan mencegat orang tersebut. Menyunggingkan senyum miringnya.

"Ngapain?"

"Bukan urusan lo." Matanya menjelajah ke seluruh ruangan. Kemudian membalikkan badannya mengacuhkan kehadiran Yuta didepannya dan membuat pria berdarah jepang itu kesal. "Gue nyari Doyoung, bukan lo."

Yuta hanya mengepalkan tangannya menahan emosinya. Tidak lucu bila ia harus bertengkar dengan seseorang di acara besar seperti ini. Cukup tahun kemarin ia bertengkar dan membuatnya menjadi bahan evaluasi.

 Cukup tahun kemarin ia bertengkar dan membuatnya menjadi bahan evaluasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PANITIA ㅡ kdy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang