Tentang bagaimana kehidupan remaja yang beranjak dewasa, pilihan tentang langkah selanjutnya adalah pilihan sulit. Kebahagian yang mana yang akan dipilih. ㅡJ.
Minggu pagi memang paling nyaman digunakan untuk melanjutkan khayalan di pulau kapuk. Seperti Dara sekarang yang sangat nyaman dengan aktivitasnya sekarang. Namun, mimpi indahnya harus terputus ketika ia merasakan ada sesuatu yang menimpa wajahnya dengan sesuatu. Dara mengendus aromanya, seperti parfum seseorang yang ia kenal, Johnny. Anehnya, bibirnya terasa seperti asin, dalam kondisi mata yang masih terpejam, ia mengecap bibirnya memastikan. Bingung dengan kondisi ini, dengan berat hati Dara membuka mata dan memegang kain yang menutup wajahnya dan mengangkatnya. Seketika Dara terbelalak melihatnya. Sebuah handuk kecil.
Dialihkan pandangannya ke arah pintu kamarnya, menampakkan oknum Johnny dengan keringat yang membasahi, rambut lepek, kaos hitam, celana training. Dara melihat lagi handuk yang bergelantungan di tangannya dan seketika ia melemparnya kembali ke arah oknum yang telah mengganggu minggu pagi tenangnya ini. Namun sayang, handuk itu tidak sampai mengenai wajah tampan dari kakaknya itu.
"bangun juga kan lo." ucap Johnny sambil berjalan mendekat kearah handuk yang tergeletak dan mengambilnya, di lampirkannya handuk itu dipundaknya.
Dara berdecak dan mengubah posisinya tengkurap, membenamkan kepalanya pada bantal. Rasanya Dara masih ingin tidur, namun lama-lama kamarnya terasa panas. Dara mengangkat kepalanya, melirik kearah pendingin ruangan yang telah dimatikan, jendela kamar dibuka. Dara menatap sinis oknum yang masih tengah berdiri tak jauh darinya itu. "Dari kapan?" tanyanya tanpa basa basi. Dara rasa Johnny akan mengerti, otaknya lebih cepat menangkap situasi dibandingkan dengannya.
"Hm, jam enam. kan semalem udah bilang, kalo gue ngajakin CFD terus manggut-manggut aja lagi lo." ucapnya sambil bersedekap. Dara menatapnya sampai menyipitkan mata.
Ia kembali menenggelamkan kepalanya kebantal. Sungguh Dara rasa kasur di hari minggu posesifnya bertambah."gue lupa kalo lo ngajakin CFD." balas Dara sambil memaksakan diri untuk duduk. Sesak juga dengan posisi tengkurap. Mengubah posisi juga tidak membuat segar. Matanya tetap ingin tertutup.
Terdengar helaan nafas dari Johnny "makanya kalo subuh jangan tidur lagi. kata orang mah nanti rezekinya dipatok sama ayam."
Dara memutar bola matanya, "kan gue belom ada penghasilan."
Johnny mengangkat sebelah alisnya lalu menggelengkan kepalanya, "konteks rezeki lo sempit banget sih. Rezeki tuh luas, umur, jodoh, kesehatan, orang tua, terus saudara itu termasuk rezeki tau. siapa tau umur lo kepatok ayam terus lo ngga bangun sekarang."
Alis Dara menukik ketengah dengan tajam, "kalo ngomong! nyebut ngga?!" ucap Dara kesal. Apakah kakaknya itu sedang menyumpahinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
PANITIA ㅡ kdy ✔
Fanfiction❝ Ra, selamat bergabung menjadi panitia Dies Natalis. ❞ ㅡ Doyoung. Disclaimer: • Semi baku • NCT lokal • Halu Started: April 2020 End: December 2020 [Revisi: March 2021] 15082020 #1 in Panitia 24012021 #1 in doyoungnct