retrouvailles

6K 330 5
                                        


Aku turun dari bus terakhir yang membawaku ke Clayton dan langsung melayangkan pandangan ke sekeliling. Mataku terhenti pada satu sosok yang berdiri menghadapku sembari melambaikan tangannya. Hatiku terasa sejuk meski aku bisa merasakan pipiku memanas. There he is, the man who stole my mind, and my heart of course, Iqbaal Ramadhan.

Iqbaal berlari kecil menghampiriku, senyumnya lebar dan sumringah, sedangkan aku? Berdiri beku dengan jantung yang sudah naik ke leher dan perut penuh tergelitik, rasanya ada banyak kupu-kupu di sana. Iqbaal berhenti tepat di depanku, merentangkan tangannya, entah default setting macam apa ini, aku otomatis maju memeluknya.

Semenit, dua menit, aku mulai sesak napas dan memukuli punggungnya, Iqbaal tertawa.

"I miss you Ya, so much"

"Kamu bahkan belom nyapa aku, ga say hi sama sekali" kataku, Iqbaal tertawa lagi.

"Oh sorry, I was too excited! Hi Lia, welcome to Melbourne" mukanya lucu sekali, aku gemas!

"Telat, aku udah semingguan kali di Melby, hahaha"

"Kan kamu yang nolak waktu aku nawarin jemput"

"Udah rame, makin rame kalo minggu lalu kamu ikutan jemput. Ini mau ngobrol di station sambil berdiri gini sampe magrib?" tanyaku

"Hahahaha, sebelum balik temenin aku dulu yuk grocery shopping, ada Hong Kong supermarket deket sini. Kali aja kamu nanti mau berbaik hati masakin makan siang buat aku" Iqbaal berujar sambil mengambil tas dari tanganku, lalu menggandengku meninggalkan station. Genggaman tangannya hangat, sehangat hatiku yang terlalu bahagia bisa liat dia lagi tanpa canggung begini.

Melbourne ApartmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang