melbourne

2.6K 239 26
                                    


"Langsung pulang A'?"

"Iya Pak, langsung aja"

Mobil gua meluncur keluar dari parkiran kantor Iruma, berbaur dengan ratusan mobil lain di Jakarta.

Jakarta, is it even a home to me now?

to : Vanesha Prescilla

Yang, are you awake? –sent, read

from : Vanesha Prescilla

I am, kenapa Baal?

Gua ga bales chat Lia, langsung aja gua telpon dia.

"Halo, kenapa Baal?"

"Dih, kok kenapa sih ditelpon pacarnya"

"Ya terus apa?"

"Hahahahaha"

"Malah ketawa"

"Gapapa, cuma pengen denger suara kamu aja, Yang"

"Udah sampe rumah?"

"Belum"

"Kok lama banget? Macet atau mampir ke mana?"

Deg. Jujur ga ya.

"Iya mampir bentar tadi beliin pesenan Bunda" gua berdoa dalam hati, semoga Lia ga tanya Bunda pesen apa.

"Ooh..."

Hening sejenak.

"Ya, "

"Hmm?"

"Kok diem?"

"Kamu juga diem" jujur gua bingung mau ngomong apa.

"Kamu beneran gapapa kan Ya?"

"Gapapa kok, emang apa sih yang bikin kamu kuatir sampe nanyain ini ratusan kali?"

"Biasanya kan cewe kalo bilang gapapa pasti ada apa-apa, just to make sure"

"Masih rada awkward sih rasanya, postingan terakhirku di IG yang udah 2 hari lalu jadi rame lagi sama komentar orang-orang. Pada laporan kalo kamu jalan sama Zidny ke Bogor"

Lia terdengar menghela nafas panjang.

"Biarin aja lah Yang, toh kita yang tau kenyataannya kan."

"Iya"

"Yaudah, kamu istirahat ya, kalo sampe rumah aku kabarin"

"Iya, kamu ati-ati ya, salam buat Ayah sama Bunda"

"Sure, love you"

"Love you"

Panggilan terputus, masih ada 2 hari lagi sebelum kami terbang bersama. So, gua memilih rebahan sekarang, mungkin tidur sebentar, berharap waktu bangun nanti, gua udah sampe di Pondok Kopi.

--------------------

"Take care ya Sayang, kabarin Mama begitu landing"

"Ati-ati ya Sasha, ah bentar banget di Jakarta, Kakak masih kangen padahal"

Hanya Mama dan Kak Rifat yang dini hari ini mengantarku ke bandara. Jujur aku ngantuk banget meskipun tadi siang udah tidur dengan harapan malemnya bisa seger, ternyata sama aja.

Iqbaal sudah lebih dulu tiba, dia sudah di dalam katanya, kami belum segila itu untuk keliatan masuk bareng ke departure gate. Dari tadi aku celingukan khawatir ada paparazzi yang cukup nekat buat menguntit kami tengah malam begini. Kayaknya sih ga ada, well semoga sih ya.

Melbourne ApartmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang