Sayup-sayup kudengar petikan gitar dan suara Iqbaal lirih bernyanyi, aku mengerjapkan mataku,
"Ya ampuuunnn aku ketiduran"
Iqbaal sudah berpindah dari meja kerjanya, dia duduk di sofa, memangku gitar kesayangannya.
"It's Vacay, titled she's a feeling, isn't it?" kataku.
Iqbaal menoleh dan tersenyum padaku.
"Udah bangun, Ya? Enak banget tidurnya"
"Masa sih? Perasaan cuma lima menit deh aku ketiduran" kataku berdalih.
"Mana ada lima menit Ya, udah mau magrib baru bangun kamunya hahahahaha"
"Ihhh kok kamu ga bangunin aku sih Baal"
"Habisnya kamu kayak capek banget gitu, ga tega lah aku. Gih wudhu, asharnya mau abis tuh" katanya, mengkode ku untuk segera beranjak dari ranjang.
Aku menurut.
"Lanjutin lagunya Baal, aku suka."
------------------------------
Selesai sholat aku duduk di samping Iqbaal, dia masih random memetik gitarnya, menyanyikan satu dua bait lirik lagu, lalu berganti ke lagu lain. Aku menikmatinya.
"Yuk Ya, aku anter kamu pulang"
"Hah? Apa? Pulang?" aku kaget.
"Iya, pulang, udah mau magrib, biar aku ga kemaleman juga baliknya. Siap-siap gih, aku telpon Kak Mentari dulu, Bunda udah minjemin mobil sih tadi katanya."
"Oh, gitu ya, oke deh"

KAMU SEDANG MEMBACA
Melbourne Apartment
FanfictionDISCLAIMER : CERITA INI ADALAH FANFICT, HALU SEMATA, SO PLEASE NO OFFENSE BUAT SIAPAPUN YANG BACA, DIBAWA HAPPY AJA YA BEBS! This story is slightly 21+, so be wise ya :)))