one fine afternoon

4.4K 392 88
                                    

Aku mengerjapkan mata, jam 7 pagi, aku ketiduran lagi waktu nyimak Iqbaal ngaji abis subuh tadi nih berarti. Badan dan kepalaku sudah jauh enakan, meskipun semalem tidur lumayan larut karena kelamaan ngobrol sama Iqbaal. Ngobrol doang kok, sambil gemes-gemesan dikit, hehehehe

Hidungku mengendus bau harum butter dan roti. Iqbaal pasti lagi bikin toast andalannya. Dengan malas aku bangun, gosok gigi dan cuci muka kilat sebelum menyusul Iqbaal ke dapur.

"Pagiiiii Sayaaaangg.. " kataku sambil memeluk Iqbaal dari belakang, kukecup pipi kanannya.

"Pagi.." Iqbaal balas mengecup pipi kiriku, dadaku menghangat, seneng ada dia pagi-pagi begini.

"Kamu ga tidur lagi tadi?"

"Ngerjain tugas, biar beres, jadi seharian bisa sama kamu. Udah enakan badannya?"

"Udah mendingan banget"

"Efek dikelonin semalem?" mulai deh usil dia

"Ih kepedean, efek obat dari Teh Ody tau" jawabku tersipu, Iqbaal tertawa, kulepaskan pelukanku dan berjalan menuju kulkas.

"Ya?"

"Hmmm?"

"Kok hmm sih"

"Kenapa Baal?" tanyaku sambil sibuk mengangkut karton susu dan buah ke meja makan.

"Nengok sini dong kalo dipanggil" refleks aku menoleh ke arahnya yang masih sibuk membolak-balik toast.

"Anak-anak udah sekolah?" tatapannya sok serius.

Jujur aku langsung tersipu-sipu, malu banget.

"Apa sih Baal" aku ngeles sambil membuang muka, menyembunyikan pipiku yang bersemu.

"Hahahahahaha, aamiin-in dong, malah senyum-senyum" katanya sambil ikut tersenyum namun tetap meledekku.

Pagi ini kami sarapan bareng sambil ngomongin banyak hal, Iqbaal selalu jadi partner cerita yang menyenangkan, selama ga lagi kumat aja nyebelinnya.

"Hari ini kamu mau ngapain?"

"Nemenin kamu lah Ya di sini, mau ngapain lagi emangnya?"

"Ihh Bapak Iqbaal Ramadhan, saya kan cuma tanya, ketus amat"

"Abisnya kamu aneh, masih ditanyain pula, emang ada kerjaan sama tugas sih dikit" Iqbaal mencomot potongan apel dari piring di depanku.

HPku berdering tepat ketika Iqbaal menyelesaikan kalimatnya, aku bergegas mengambilnya dari meja rias di samping ranjang. Panggilan video dari Kak Sissy. Aku mematut diri sebentar di cermin, mengecek leherku, memastikannya aman dari tanda-tanda berbahaya yang suka iseng Iqbaal bikin.

"Assalamualaikum, haloo Kak"

"Ontysaaaaaaa waalaikumsalaaammm" Mayka dan Kaio yang menjawab, ternyata ada mereka juga yang sedang berebut duduk di pangkuan Kak Sissy.

"Waalaikumsalam, Sasha udah enakan badannya?"

"Udah Kak, nih udah seger" kataku sambil tersenyum semanis mungkin.

"Alhamdulillah, Mama kuatir banget tuh semalem kamu sakit, jauh, sendirian lagi" suara Kak Sissy terdengar agak tercekat.

Aku yang tadinya berusaha menahan senyum ketika mendengar Kak Sissy ngira aku sendirian jadi merasa bersalah.

"Gapapa kok Kak, udah mendingan banget, dikasih obat sama Teh Ody"

"Teh Ody? Kakaknya Iqbaal?"

Melbourne ApartmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang