Aku membenahi kacamata hitam yang kupakai di atas masker yang menutup separuh wajahku. Langkah kakiku rasanya setengah melayang, penerbangan 7 jam yang kulalui dengan perasaan ga enak. Bukan karena turbulence yang sering kutakuti, ini lebih buruk rasanya, sebel sama orang yang ga ngerasa disebelin.
Gimana aku ga keki coba, setelah kemarin dengan santainya Iqbaal meluk-meluk mantannya ketika masih ada conversation denganku, lalu hari ini, hari di mana dia janji mau jemput aku, secara sepihak dia bilang batal jemput, karena photoshoot yang mundur jadwalnya. Dan Iqbaal, yang level ketidakpekaannya secara ironis berbanding lurus dengan manjanya kalo lagi ada maunya, ga bener-bener minta maaf for this fault.
Siang tadi, dia cuma bilang bangun kesiangan, lalu buru-buru berangkat ke studio Bapak, he made a short call and told me to have a safe flight, and that's all until now. Aku sudah sejak lebih dari setengah jam lalu turun dari pesawat, dan belum ada pesan apapun darinya masuk ke HPku,
Tapi Iqbaal bener sih, jam segini, airport masih rame banget, I took the exact same flight as his, no wonder kemarin dia baru ngabarin aku ketika udah bener-bener settled. Aku berusaha cuek dengan sekitar, berjalan lumayan cepet sembari mendorong troli berisi 3 koper besarku. Sedari tadi, ga sedikit orang yang ngeliatin aku, well mungkin mereka nebak-nebak kali ya, ini Sasha apa bukan.
Langkahku terhenti ketika aku hampir sampai di pintu keluar karena kurasakan HP di saku hoodie ku bergetar.
Kak Rifat is calling...
"Halo, iya Kak, Sha udah mau sampe pintu keluar kok, pake hoodie pink ya"
"Oh syukur deh, Kakak tunggu ya, nanti Sasha nengok kiri aja, Kakak di situ sama Kak Sissy"
"Oke Kak"
Mama dan Om Irfan ada acara, jadi Kak Rifat dan Kak Sissy yang jemput aku, dan Iqbaal harusnya.
Setelah panggilan dari Kak Rifat terputus, muncul notifikasi pesan dari Iqbaal, akhirnya, aku nahan diri banget tadi buat ga ngabarin dia, meskipun dia udah minta di-chat kalo aku udah landing, bodo amat, kan aku lagi ngambek.
from : Iqbaal Ramadhan
"Sayang, udah landing? Aku msh blm selesai, are you ok? Again sorry I can't pick you up, I miss you :*"
Ih apaan cium-cium, tuh ciuman aja sama tripod kamera! Dasar ga peka.
to : Iqbaal Ramadhan
"Udah landing, hrsnya kan km udh janji mau jemput, usaha dong, baru jg ktmu mantan sehari, udh asik ya, lupa pny pacar di benua lain"
Tinggal tekan enter, pesan emosional ini bakal kekirim, tapi aku urungkan, kuhapus semuanya, dan mengetik ulang pesan balasan untuk Iqbaal.
"Udh, it's ok, enjoy!" –sent
Kumasukkan lagi HPku ke dalam saku, menghela nafas panjang, lalu kembali berjalan menuju tempat Kak Rifat dan Kak Sissy menungguku.
Then there they are, 2 orang yang udah aku kangenin banget, Kak Sissy melambai-lambaikan tangannya memanggilku mendekat.
"Kaaaaaakk kangen bangeeettttttt" kataku sambil menghambur memeluk Kak Sissy, sementara Kak Rifat mengambil alih troliku.
"Aduhhh adik kecil Kakak, udah tambah gede yaaa" Kak Sissy, menciumi pipiku.
Aku beralih memeluk Kak Rifat, "Menyambut mahasiswi pulang dari rantau nih, hahahahaha"
"Ih Kakak apa sih"
"Udah yuk buruan, diliatin orang tuh, mana mobil kita tadi Fat?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Melbourne Apartment
FanfictionDISCLAIMER : CERITA INI ADALAH FANFICT, HALU SEMATA, SO PLEASE NO OFFENSE BUAT SIAPAPUN YANG BACA, DIBAWA HAPPY AJA YA BEBS! This story is slightly 21+, so be wise ya :)))